Atas kesesatan dan penyesatan yang pasti akan terjadi, maka kita harus berjaga-jaga. Jangan sampai terlena dengan penyesatan. Segala sesuatu harus diuji dengan sungguh-sungguh, supaya pada akhirnya kita benar-benar sesuai dengan jalur yang diberikan oleh Tuhan melalui Alkitab.
Kita bukan hanya menjaga diri dari penyesatan, tetapi juga dari perbuatan dosa atau pelanggaran hukum Tuhan. Sebagai orang percaya, kita juga mempunyai kewajiban untuk memberitahu yang benar kepada orang lain. Juga menegor atau memberi peringatan kepada orang-orang percaya lain yang jatuh ke dalam dosa. Memang, seringkali ketika kita menegor atau memberi peringatan kepada orang lain yang jatuh ke dalam dosa, kita dianggap menghakimi. Tetapi, mau tidak mau, kita harus melakukan itu, apalagi jika kita mempunyai bukti yang kuat. Apakah orang tersebut mau terima atau tidak dengan tegoran kita, itu persoalan lain. Jika ternyata orang tersebut menyesal dan berbalik dari perbuatannya yang jahat, kita telah membantu dia menyelamatkan diri.
Dalam hal ini Tuhan Yesus juga mengajarkan kepada kita untuk mengampuni tanpa batas. Dikatakan bahwa jikalau seseorang berbuat dosa terhadap kita tujuh kali sehari, bahkan sampai dia datang kepada kita sebanyak tujuh kali dan berkata menyesal, maka kita harus mengampuninya. Hal ini memang tidak mudah, tetapi bisa menguji kesabaran kita. Sepertinya kita dipermainkan. Tetapi jika kita bisa mengampuninya, maka kita adalah orang yang sabar dan tahan uji.
Bagian kedua, Tuhan mengajarkan kepada rasul mengenai iman. Pada waktu itu para murid meminta kepada Tuhan Yesus supaya menambahkan iman mereka. Tuhan Yesus berkata, “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”
Kita harus memperhatikan ayat ini dengan baik-baik, supaya tidak salah menafsirkan. Seringkali kita membayangkan jika punya iman sebesar biji sesawi, kita bisa melakukan apa saja sesuai dengan kehendak kita. Yang dimaksudkan pasti bukan seperti itu. Di dalam Yesaya 5:35-36 dinubuatkan bahwa Mesias akan datang dan dia adalah Tuhan dari segala tuhan. Dialah yang menciptakan bumi ini. Dia juga yang membuat pohon tumbuh di muka bumi ini. Kalau orang pada waktu itu percaya betul bahwa Yesus adalah Mesias yang sudah dinubuatkan di dalam kitab Yesaya tersebut, percaya bahwa Yesus adalah Pencipta langit dan bumi, maka orang itu di zaman itu, atas imannya kepada Yesus yang adalah Tuhan dan Mesias, dia akan bisa melakukan hal yang dahsyat itu.
Itu adalah jaminan dari Tuhan bahwa ketika Dia hadir di dunia ini, Dia akan melakukan mujizat apa saja. Jika pada waktu itu para murid percaya bahwa Yesus adalah Tuhan pencipta langit dan bumi dan mereka meminta kepada Yesus supaya pohon pindah atau gunung pindah, maka Yesus akan melakukannya untuk membuktikan bahwa Dia adalah Mesias dan Pencipta. Yesus tidak berkata bahwa hari ini ketika kita mempunyai iman, maka kita bisa memindahkan apa saja. Jika hal itu terjadi, maka kacaulah dunia ini dan itu tidak membuktikan apa-apa.
Pada waktu itu Tuhan Yesus sudah banyak membukitkan bahwa Dia adalah Mesias. Banyak mujizat yang sudah dilakukan-Nya. Ada yang percaya kepada Yesus, tetapi masih banyak juga yang tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka hanya mengasihi Yesus karena bisa melakukan mujizat, bukan mengasihi Yesus dengan ketulusan hati.
Views: 8