Kemudian Tuhan Yesus menceritakan tentang perumpamaan mengenai biji sesawi. Tuhan Yesus sedang berbicara mengenai rahasia Kerajaan Allah. Tuhan Yesus sedang membicarakan tentang gereja atau jemaat yang akan dibangun-Nya. Gereja itu bisa berkembang menjadi sangat besar dan bisa berpotensi untuk menyesatkan banyak orang. Ini memberi perumpamaan tentang keadaan kekristenan atau gereja yang bertumbuh dengan tidak wajar. Pertama berasal dari biji sesawi, tetapi kemudian bisa bertumbuh menjadi pohon yang besar. Biji sayuran sawi tidak akan mungkin menjadi pohon yang besar seperti pohon beringin. Itulah yang disebut dengan pertumbuhan yang tidak wajar, yaitu terjadi mutasi gen yang kemungkinannya pun sangat kecil.
Jika sebuah gereja bisa menjadi sangat besar, dia akan seperti pohon yang diumpamakan oleh Tuhan Yesus. Burung-burung di udara akan bersarang pada cabang-cabang pohon tersebut. Dari hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa sepertinya Tuhan tidak menginginkan jemaat atau gereja Tuhan itu hanya satu dan kemudian menjadi sangat besar. Jika gereja sudah terlalu besar, kemungkinan besar juga tidak akan bisa digembalakan secara efektif. Gereja yang kecil saja belum tentu bisa melayani atau mengenal anggota jemaatnya, apalagi yang besar. Banyak burung akan bersarang artinya akan ada banyak kepentingan di sana.
Tuhan Yesus juga mengumpamakan seperti ragi yang diambil oleh seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya. Tuhan sedang menubuatkan kekristenan di akhir zaman. Tepung tiga sukat oleh beberapa ahli Teologi digambarkan sebagai pengajaran atau doktrin murni dari kekristenan, yaitu motivasi yang murni, moral yang tinggi sesuai dengan pengajaran Tuhan Yesus, serta pengajaran yang alkitabiah. Ketiga hal ini penting bagi jemaat atau gereja, sehingga gereja benar-benar murni sesuai dengan apa yang Tuhan Yesus inginkan. Tetapi ketiga hal ini, pada saat ini dikacaukan, sehingga tidak berjalan secara beriringan dan seimbang. Orang akan susah untuk mengenal kekristenan yang benar, karena ketiga hal penting tersebut tidak melengkapi satu dengan yang lain.
Ada yang mengatakan bahwa mereka tidak perlu doktrin, karena doktrin bisa memecah belah gereja. Doktrin artinya pengajaran. Jika di dalam gereja tidak ada pengajaran, maka kita tidak tahu lagi sebenarnya apa yang dilakukan di dalam gereja tersebut. Gereja harus ada pengajaran atau doktrin. Gereja harus mengajarkan segala sesuatu yang sesuai dengan Alkitab. Jika ada dua atau lebih pengajaran yang berbeda, maka harus diuji, karena tidak mungkin semuanya benar. Kita harus bisa menguji, mana yang paling mendekati dengan Alkitab, itulah yang harus kita ajarkan dan kita lakukan, sampai ada pengajaran lain yang bisa membuktikan bahwa pengajaran itu lebih Alkitabiah.
Demikian juga dengan motivasi yang murni tentang kekristenan. Banyak orang membuat gereja dengan motivasi yang beraneka ragam. Motivasi yang murni dalam kekristenan adalah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan memberitakan kebenaran, sehingga banyak orang bisa mendengar berita Injil. Gereja mempunyai tugas utama yaitu menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran. Gereja dibuka bukan untuk membuka lapangan kerja atau tujuan duniawi lainnya. Gereja berdiri juga bukan untuk mendapatkan keuntungan, bukan untuk mendapatkan persembahan sebanyak-banyaknya dari jemaat. Jika memang jemaat memberikan persembahan yang banyak, pada akhirnya pun harus digunakan untuk pemberitaan Injil, bukan untuk program-program yang tidak mempunyai tujuan yang jelas.
Views: 9