Yesus sedang mengantisipasi masa penganiayaan besar selama tujuh tahun. Tuhan Yesus mau supaya para murid, jikalau masa kesusahan itu tiba, mereka sungguh-sungguh sudah siap untuk menghadapi semua itu.
Tuhan mengajarkan mereka untuk memiliki sikap dan perilaku untuk berhati-hati atau waspada. Setiap orang yang percaya kepada Tuhan juga patut untuk berwaspada sepanjang masa. Pinggang tetap terikat dan pelita tetap menyala, ini adalah kesiapan untuk berjaga-jaga. Kedatangan Tuhan digambarkan pulang dari perkawinan, ini adalah mengenai orang Yahudi yang menantikan kedatangan Mesias. Sebenarnya Tuhan Yesus sudah datang sebagai Mesias, tetapi ternyata mereka telah menolaknya. Itu adalah waktu bagi bangsa non-Yahudi untuk masuk kepada anugerah Tuhan. Jika Tuhan datang, maka seharusnya bangsa Yahudi dalam kondisi yang baik, yang siap untuk menyambut Sang Mesias itu.
Kedatangan Tuhan tidak bisa disangka dan diperkirakan. Tetapi jika kita membaca Alkitab dan melihat tanda-tanda zaman, kedatangan Tuhan bisa diperkirakan. Semua orang yang percaya kepada Tuhan haruslah menjadi orang yang berhikmat, yang dapat menilai zaman, mencocokkan segala peristiwa dengan apa yang sudah tertulis dalam firman Tuhan, sehingga bisa selalu siap sedia dan berjaga-jaga. Hari ini, firman Tuhan sudah lengkap di tangan kita. Orang-orang di Perjanjian Lama dan zaman para rasul tidak seberuntung kita. Mereka hanya mendapatkan firman sebagian-sebagian saja. Sedangkan kita pada saat ini bisa mendapatkan firman itu dengan lengkap.
Jika kita sadar bahwa kita adalah pelayan Tuhan, maka kita harus setia sampai pada akhirnya. Ketika kita diberi tanggungjawab untuk melayani Tuhan, itu adalah kesempatan bagi kita untuk melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh dan menggunakan setiap waktu untuk memuliakan Dia serta memberitakan firman-Nya. Kita tidak bertanggungjawab dengan jiwa orang-orang yang ada sebelum kita. Kita juga tidak bisa bertanggungjawab dengan jiwa orang-orang di generasi sesudah kita. Tetapi kita bertanggungjawab dengan jiwa-jiwa yang ada pada saat ini, untuk memberitakan keselamatan bagi mereka. Kita juga tidak bertanggungjawab atas jiwa-jiwa yang jauh dari jangkauan kita. Tetapi kita bertanggungjawab atas jiwa-jiwa yang ada di sekitar kita, yang dekat dengan kita.
Jika kita sudah bertanggungjawab dengan baik, sesuai dengan masa kita, maka kita akan mendapatkan pujian dari Tuhan. Tuhan sengaja tidak memberitahukan kedatangan-Nya, supaya kita benar-benar siap sedia. Jika kita tahu bahwa Tuhan akan segera datang, pasti kita akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Tetapi jika kita memperkirakan bahwa kedatangan Tuhan masih lama, maka ada kesempatan dan celah bagi kita untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
Dalam catatan sejarah kekristenan, memang ada hamba yang memukul hamba yang lain. Hal itu terjadi karena perbedaan penafsiran Alkitab. Tuhan sudah memberikan kehendak bebas kepada semua manusia, kehendak untuk berpikir. Beda pendapat pasti selalu ada. Tetapi bukan berarti bahwa beda pendapat menjadi alasan untuk memukul orang lain, atau membunuh hamba lain. Biasanya hamba yang memukul hamba yang lain adalah hamba yang tidak bertanggungjawab, hamba yang mempunyai kesalahan atau memaksakan kehendaknya dengan mengandalkan kekerasan fisik. Kebenaran tidak pernah mengandalkan kekerasan, tetapi mengandalkan pendapat yang bisa diuji dengan pendapat yang lain.
Views: 12