Jelajah PB 219 (Lukas 9:27-36)

Di ayat 27, Tuhan Yesus sudah berkata bahwa sesungguhnya di antara para murid tersebut, ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat Kerajaan Allah. Selanjutnya, setelah kira-kira delapan hari, Tuhan Yesus membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus untuk naik ke atas gunung untuk berdoa.

Yang dimaksud oleh Tuhan Yesus tentang “melihat Kerajaan Allah” adalah peristiwa yang terjadi di atas gunung tersebut. Istilah mengenai Kerajaan Allah, yang ditekankan adalah lingkup rohani. Sedangkan ketika Alkitab menggunakan istilah Kerajaan Sorga, yang ditekankan adalah tempat, yaitu Kerajaan yang berada di Sorga. Tuhan Yesus membawa ketiga murid tersebut ke atas gunung untuk memperlihatkan suasana dan situasi Kerajaan Sorga datang, yaitu ketika Kerajaan Allah dinyatakan di bumi ini. Hal tersebut seperti penggalan doa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, “di bumi seperti di Sorga.”

Pada saat itu, pada saat Tuhan Yesus sedang berdoa, ketiga murid tersebut melihat wajah Tuhan Yesus yang berubah serta Tuhan Yesus menggunakan pakaian yang putih berkilauan. Nampak juga di sana, Musa dan Elia yang sedang bercakap-cakap dengan Tuhan Yesus. Ketika mereka masuk dalam suasana tersebut, mereka merasa sangat bahagia. Ketika ketiga murid ini diberi kesempatan untuk mengalami suasana Kerajaan Allah sebentar saja, mereka telah bisa menikmati indahnya Kerajaan Allah yang dinyatakan tersebut. Mereka sudah merasakan sangat berbahagia. Petrus sampai berkata mau membuat kemah di situ, untuk Tuhan Yesus serta untuk Musa dan Elia.

Tetapi kemudian awan datang meliputi mereka dan mendengarkan pernyataan ulang, pernyataan yang pernah mereka dengar pada saat Tuhan Yesus dibaptis, “Inilah Anak-Ku yang Kupilih (Kukasihi), dengarkanlah Dia.” Ketika Yesus menjelma menjadi manusia, Dia mempunyai satu tugas yaitu untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Dia adalah salah satu pribadi Tuhan yang mengosongkan Diri-Nya, yang meninggalkan kemuliaan-Nya dan rela turun menjadi manusia. Karena itu Tuhan Yesus seringkali menyebut Diri-Nya sebagai Anak Manusia. Posisi-Nya ketika Tuhan Yesus ada di dunia adalah Manusia yang dipilih oleh Tuhan untuk menyelamatkan umat manusia.

Ketika suara itu selesai terdengar, maka nampaklah Tuhan Yesus sudah seorang diri di sana. Pada masa itu, ketiga murid tersebut tidak menceritakan peristiwa itu kepada siapapun, sampai Tuhan Yesus bangkit dari antara orang mati. Tuhan Yesus memang melarang mereka menceritakan apa yang mereka alami itu kepada siapapun.

Tuhan Yesus mempunyai tujuan yang jelas saat mengajar para murid-Nya. Tuhan Yesus menunjukkan dan mengajarkan segala sesuatu yang penting, sehingga para murid tersebut bisa mengingat, mencatat dan mengajarkannya kepada orang lain. Tuhan Yesus mempersiapkan para murid untuk menjadi saksi-Nya, untuk memperkenalkan kepada banyak orang bahwa Yesus adalah Mesias dan Juruselamat yang sudah dijanjikan itu, untuk menebus dosa seluruh umat manusia yang ada di dunia ini.

Kesaksian itulah yang sampai pada saat ini berbicara kepada kita. Sampai saat ini kita bisa membaca kesaksian tersebut melalui Alkitab yang ada di tangan kita. Ini adalah harta yang sangat berharga, yang harus kita mengerti. Di dalamnya, Tuhan Yesus sudah menyatakan Diri-Nya serta memperkenalkan Diri-Nya kepada kita.

Views: 57

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top