Jelajah PB 204 (Lukas 7:11-17)

Mungkin menjadi pertanyaan bagi kita, jika pada zaman Tuhan Yesus banyak orang disembuhkan, mengapa hari ini banyak orang tidak mengalami mujizat? Mereka tidak sembuh dengan segera, banyak manusia yang menderita di rumah sakit untuk mempertahankan hidupnya? Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, maka dunia ini mulai penuh dengan sakit penyakit. Sakit penyakit ini memberitahukan kepada kita bahwa kita ini fana dan sementara, tidak mempunyai kehidupan abadi di dunia. Orang berdosa akan pergi ke neraka. Jika orang mau supaya dosanya diampuni dan menuju ke sorga, maka orang tersebut harus bertobat dari kehidupan lamanya, percaya kepada Yesus dengan kesungguhan hati dan mengenakan manusia baru dengan karakter yang baru, yang menjadi terang bagi sekitarnya.

Sakit penyakit adalah salah satu cara untuk memindahkan kita ke sorga, bagi yang percaya kepada Yesus Kristus. Karena itulah Tuhan Yesus tidak ingin melenyapkan semua sakit penyakit pada saat ini. Akan tiba saatnya Tuhan Yesus akan melenyapkan semua itu, yaitu pada saat nanti ketika Dia datang sebagai Raja. Tuhan Yesus melakukan semuanya itu dengan mengubah tubuh kita yang fana ini dengan tubuh kemuliaan (tubuh kebangkitan). Pada saat itulah, tidak akan ada orang yang sakit lagi. Tetapi pada saat ini, pada saat masih ada di dalam dunia, kita pasti akan sakit. Sakit penyakit yang menimpa kita pada saat ini seharusnya mengingatkan siapa sebenarnya kita. Mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus pada waktu itu adalah sebuah cara untuk membuktikan bahwa Dialah Mesias, Dialah Tuhan yang menguasai segala-galanya.

Tuhan Yesus tidak hanya menguasai sakit penyakit, tetapi juga menguasai hidup dan mati. Yesus menghidupkan seorang pemuda dari kota Nain. Ada seorang janda yang hanya mempunyai seorang anak laki-laki, tetapi anaknya itu meninggal. Dia tidak lagi mempunyai pengharapan akan hidupnya. Dia mengalami kesedihan dan merasa bahwa hidup dan masa depannya sudah hancur.

Tuhan Yesus kebetulan lewat di situ dan menaruh belas kasihan terhadap orang tersebut. Yesus membangkitkan pemuda itu tentu bukan hanya karena belas kasihan saja, tetapi juga untuk membuktikan bahwa Dia adalah Mesias. Untuk membuktikan bahwa Tuhan Yesus juga berkuasa atas kematian atau kehidupan manusia. Karena itu Yesus menyuruh menurunkan mayat yang sedang diusung menuju ke kuburan itu. Ketika mayat itu sudah diturunkan, Yesus menyuruh mayat itu untuk bangkit. Dan anak muda itu bangkit dari kematiannya. Lalu Yesus menyerahkan pemuda itu kepada ibunya.

Pasti, orang yang ada di situ pada saat itu ketakutan dan akhirnya memuliakan Tuhan. Tentu belum ada peristiwa besar seperti itu yang terjadi di depan mata mereka. Kemudian mereka berseru bahwa seorang nabi besar sudah muncul di tengah-tengah mereka dan mereka berkata bahwa Tuhan telah melawat umat-Nya. Yesus adalah Tuhan yang sedang melawat umat-Nya. Tidak ada yang bisa melakukan hal yang besar itu, kecuali Tuhan sendiri. Karena peristiwa itu, maka tersiarlah kabar tentang yesus ke seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. Tuhan Yesus semakin terkenal, semakin memperkenalkan diri kepada banyak orang. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus adalah baik. Tetapi kebaikan-Nya belum tentu ditanggapi positif oleh semua orang. Yesus tahu akan hal itu. Tetapi Yesus tetap memberitakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat, kepada orang-orang yang ditemuinya.

Views: 10

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top