Jelajah PB 188 (Lukas 4:36-44)

Orang-orang yang melihat apa yang telah dilakukan oleh Yesus itu menjadi takjub. Mereka mengatakan bahwa Yesus penuh wibawa dan kuasa, bahkan bisa memerintahkan roh-roh jahat pergi. Karena peristiwa itu, maka berita itu tersebar ke mana-mana di daerah itu. Kasih dan kemuliaan Tuhan dinyatakan kepada manusia pada zaman itu, tetapi sayang karena orang Nazaret menolak-Nya. Orang Kapernaum terpukau dan terheran-heran dengan apa yang telah dilakukan oleh Yesus. Hanya saja mereka tidak mau memahami dengan benar tentang kedatangan Mesias, yang sebenarnya sudah ada bersama-sama dengan mereka. Kelihatannya mereka hanya mau mengagumi dan mengalami mujizat-mujizat saja. Mereka tidak terlalu mementingkan pengenalan yang benar akan sang Mesias.

Setelah itu Tuhan Yesus meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Ternyata Simon Petrus adalah seorang nelayan yang berasal dari Kapernaum. Pada saat itu, ibu mertua Simon Petrus sedang mengalami demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolongnya. Dari ayat ini, jelas dikatakan bahwa Simon Petrus mempunyai mertua, artinya dia mempunyai istri atau menikah. Jika ada orang yang berkata bahwa Simon Petrus tidak pernah menikah, maka sebenarnya bagian ayat ini telah menjelaskannya. Lalu Yesus berdiri di sebelah perempuan itu lalu menghardik demam itu dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. Ini adalah pengalaman yang luar biasa. Bisa jadi pada saat Simon memutuskan untuk mengikut Yesus, maka ibu mertua Simon keberatan. Karena mau tidak mau, ketika Simon mengikut Yesus, dia akan sangat jarang di rumah dan meninggalkan keluarganya. Bukan hanya keluarga yang ditinggalkan, tetapi juga pekerjaannya sebagai nelayan ditinggalkan. Ketika peristiwa itu terjadi, maka yang menjadi keputusan dari ibu mertua Simon ini adalah melayani mereka.

Karena peristiwa itu, maka berdatanganlah banyak orang dengan membawa orang-orang sakit dan kerasukan setan. Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang-orang sakit itu dan sembuh. Juga banyak setan-setan keluar dari tubuh orang-orang yang dibawa kepada Yesus itu. Setan-setan itu berteriak menyerukan bahwa Yesus adalah anak Allah. Kita perlu tahu bahwa setan-setan itu adalah malaikat yang memberontak kepada Tuhan, sehingga mereka tahu bahwa siapa sebenarnya Yesus itu.

Sekali lagi Yesus melarang keras mereka untuk membicarakan bahwa Yesus adalah Mesias. Hal ini Yesus lakukan karena memang belum waktunya bagi Yesus untuk menyatakan dengan terang-terangan bahwa Diri-Nya adalah Mesias. Tuhan Yesus tahu isi hati para ahli Taurat dan para imam. Mereka tidak akan rela menerima Yesus sebagai Mesias. Semakin cepat Yesus dikenal sebagai Mesias dikalangan banyak orang, maka semakin cepat para ahli Taurat dan para imam itu menghabisi Tuhan Yesus. Jika hal itu terjadi terlalu cepat, maka belum ada kesempatan bagi Tuhan Yesus untuk mempersiapkan para murid dan pengajaran-Nya. Murid-murid harus dimantapkan terlebih dahulu, baru kemudian peristiwa penyaliban dan penebusan dosa itu terjadi.

Tuhan Yesus tidak mau ditahan oleh orang, supaya hanya berada di satu tempat saja. Yesus harus berkeliling untuk memberitakan kerajaan Allah dan mengabarkan Injil. Dia dengan rajin memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea. Dia ingin supaya semakin banyak orang bisa mendengarkan kabar baik, kabar bahwa sang Juruselamat sudah tiba, kabar bahwa sang Mesias yang telah dijanjikan itu sudah datang.

Views: 6

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top