Jelajah PB 181 (Lukas 3:7-9)

Jika orang-orang Yahudi menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat (Mesias) mereka, maka kemungkinan besar Yesus akan disalib oleh pemerintah Romawi karena dianggap atau dihitung sebagai pemberontak, karena bangsa Yahudi akan menghormati Yesus sebagai Raja mereka. Tetapi yang terjadi sebaliknya, orang-orang Yahudi menolak Yesus Kristus. Bukan hanya itu, justru mereka sendiri yang menyalibkan Yesus, bukan pemerintah Romawi.

Khotbah Tuhan Yesus di bukit dan pengajaran Yohanes Pembaptis sebenarnya mengajarkan supaya bangsa Yahudi bisa menerima Yesus sebagai Mesias. Sebenarnya sangat agung kedatangan Sang Mesias, Raja orang Yahudi, Raja di atas segala raja. Semua orang seharusnya bisa melihat keselamatan yang dari Tuhan. Tetapi justru orang Yahudi banyak yang tidak mau bertobat. Secara nasional, melalui para tua-tua dan imam, mereka sudah menolak Yesus sebagai Mesias dan Raja mereka.

Yohanes yang diutus oleh Tuhan yang berkapasitas sebagai nabi Elia menyerukan supaya orang-orang Israel bertobat. Seruan Yohanes Pembaptis sangat keras sekali kepada orang-orang yang datang kepadanya pada waktu itu. Yohanes Pembaptis menyebut mereka sebagai keturunan ular beludak. Ular beludak adalah ular yang paling berbisa di daerah Timur Tengah. Orang pada zaman sekarang, dikatakan sebagai orang berdosa saja sudah sangat marah, apalagi jika dikatakan sebagai keturunan ular beludak. Jika kita merenungkan akan hal ini, sebenarnya banyak manusia yang sombong dan tidak tahu diri. Mereka tidak mau mengakui bahwa mereka memang berdosa dan bersalah di hadapan Tuhan. Padahal kita memang orang berdosa, orang yang tidak layak untuk menyombongkan diri demi apapun juga.

Yohanes Pembaptis berkhotbah sedemikian keras supaya orang-orang datang bukan hanya sekedar mencari keuntungan dan berkat jasmani. Supaya mereka memikirkan perkara rohani. Supaya mata mereka tertuju kepada Tuhan dan kepada perkara-perkara rohani. Yang terutama, supaya mereka menghasilkan buah pertobatan, supaya ada perubahan perilaku yang jelas dan dapat dilihat serta dirasakan oleh orang-orang yang ada di sekitar mereka. Ada kehidupan dan perkataan yang mencerminkan pertobatan.

Orang diserukan supaya bertobat. Bertobat artinya berbalik. Orang yang bertobat adalah orang yang menyadari bahwa dirinya sudah berdosa dan sudah memberontak kepada Tuhan. Orang itu menyadari bahwa dia sebenarnya tidak percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan. Orang yang bertobat adalah orang yang tahu bahwa berbohong itu salah, bahwa berkata-kata kotor itu salah. Kesalahan-kesalahan itu yang harus kita sadari, kita akui dan berkomitmen untuk tidak melakukannya lagi. Karena kita sadar ketika kita melakukan itu, maka semuanya tidak berkenan di hadapan Tuhan.

Ketika dia sudah menyadari hal itu, maka dia harus minta ampun kepada Tuhan. Dia minta ampun karena selama ini dia jauh dari Tuhan dan tidak mau mengenal Tuhan dengan sungguh-sungguh. Setelah minta ampun kepada Tuhan, saatnya mulai sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan. Bukan hanya sekedar percaya, tetapi percaya bahwa Tuhan sudah menggantikan kita yang berdosa ini mati di kayu salib. Saatnya bagi kita saat ini untuk menggantikan Yesus hidup. Karena itu kehidupan orang yang sudah bertobat akan benar-benar berubah menjadi positif, menjadi terang. Orang-orang yang paling dekat yang akan merasakan perubahan itu.

Views: 7

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top