Yang kedua adalah dosa murtad (Ibr 10:26). Dia adalah orang yang sudah percaya kepada Yesus, kemudian keluar dan meninggalkan Yesus, maka dia tidak bisa berbalik lagi kepada Yesus, karena itu berarti menyalibkan Yesus untuk yang kedua kalinya. Tidak ada lagi korban yang bisa dipakai untuk menghapus dosa tersebut. Karena itu, jika sudah percaya kepada Yesus, jangan pernah sekali-sekali melepaskan kepercayaan itu.
Ini terjadi pada orang yang sudah dibenarkan dan sudah percaya kepada Yesus, tetapi sengaja keluar dari Yesus dengan alasan apapun. Biasanya alasannya adalah alasan duniawi, entah untuk menikah atau kenaikan jabatan atau dipaksa oleh orang lain. Penyangkalan ini berbeda dengan apa yang pernah dilakukan oleh Simon Petrus. Simon Petrus menyangkal Yesus sebelum Yesus disalibkan dan bangkit. Artinya, pelanggaran Simon Petrus masih mendapatkan pengampunan, karena setelah melakukan itu Simon Petrus menyesal dan kemudian Yesus menanggung dosanya di atas kayu salib.
Penyaliban Yesus yang pertama yang terjadi dalam diri kita adalah pada saat kita bertobat dan percaya kepada Yesus. Setelah itu, kita harus mempertahankan iman kita, jangan sampai kita menyangkal Yesus, murtad dan akhirnya keluar dari Yesus, keluar dari kekristenan. Jika kita sudah keluar dari Yesus, kemudian menyesal kembali dan ingin kembali kepada Yesus, itu dihitung kita menyalibkan Yesus untuk yang kedua kali. Dan Tuhan tidak menerima hal itu kembali. Tuhan tidak mau dipermalukan di depan umum. Karena itulah, ketika kita membaca sejarah orang-orang Kristen, mereka siap mempertahankan iman mereka sampai disiksa dan mempertaruhkan nyawa. Mereka tetap di dalam Yesus dan tidak mau keluar dan menyangkal Yesus, karena mereka tahu akan hal ini. Ingat, Tuhan tidak bisa dipermainkan. Jangan sampai kita berniat untuk mempermainkan Tuhan, karena dia maha tahu.
Di dalam Perjanjian Lama, hal ini digambarkan dengan kehidupan Musa, pada saat memimpin bangsa Israel menuju tanah Kanaan. Tanah Kanaan digambarkan sebagai kehidupan di Sorga. Ketika bangsa Yahudi mengeluh dan marah karena tidak ada air, Tuhan menyuruh musa untuk menggunakan tongkatnya untuk memukul batu karang. Dari batu karang yang dipukul itu, mengalirlah air dan orang Yahudi bisa meminum air itu. Beberapa waktu kemudian, orang Yahudi kembali bersungut-sungut karena mereka ingin minum. Lalu Tuhan menyuruh Musa untuk berbicara pada batu karang itu supaya keluar air. Tetapi Musa emosi dan memakai tongkatnya untuk memukul batu karang itu. Ternyata Tuhan menghitung apa yang dilakukan oleh Musa itu sebagai kesalahan yang sangat fatal. Akhirnya, Musa tidak diperbolehkan untuk masuk ke tanah Kanaan. Secara simbolik, peristiwa itu ingin menggambarkan bahwa batu karang itu adalah Tuhan Yesus. Dan batu karang itu hanya boleh dipukul satu kali. Yang kedua kali, yang dilakukan hanya berbicara kepada-Nya, bukan memukul ulang. Tuhan Yesus hanya disalibkan satu kali. Siapapun yang menyalibkan Yesus sampai dua kali, dia tidak akan diampuni.
Orang Kristen yang sudah mengerti kebenaran dan sudah percaya kepada Yesus, kalau dia melepaskan kepercayaannya dan mengundurkan diri, dia sudah mempermalukan Tuhan di depan umum. Jika dia mau kembali lagi, berarti dia mau menyalibkan Yesus untuk kedua kali. Tindakan ini tidak akan mendapatkan pengampunan.
Views: 84