Jelajah PB 100 (Markus 3:29-35)

Yang ketiga adalah dosa menghujat Roh Kudus. Menghujat Roh Kudus terjadi karena seseorang mendengar pengajaran Tuhan Yesus, menyaksikan Mesias langsung dengan matanya sendiri, menyaksikan secara langsung Mesias melakukan mujizat, seharusnya mereka sudah yakin dan percaya kepada Mesias. Jika mereka menghujat sang Mesias sendiri, tindakan tersebut masih diampuni oleh Tuhan.

Pada saat bangsa Yahudi merayakan hari Pentakosta, Roh Kudus datang di Yerusalem, di atas para murid-murid Yesus. Roh Kudus sedang meyakinkan orang-orang yang pernah menyaksikan tindakan Yesus Kristus, sampai kepada kematian dan kebangkitan-Nya serta kenaikan-Nya ke sorga. Jika Roh Kudus sendiri meyakinkan mereka dan mereka tetap tidak percaya kepada Yesus, maka tidak ada lagi kesempatan untuk mereka bisa selamat. Jika orang pada zaman ini, tetap tidak percaya kepada Yesus, tidak percaya dengan kesaksian para rasul, maka orang tersebut tidak mempunyai kesempatan untuk diselamatkan. Orang Kristen kemungkinan besar tidak bisa melakukan dosa ini. Kemungkinan dosa kekal yang bisa dilakukan oleh orang Kristen adalah dosa yang kedua, yaitu dosa murtad.

Lalu di ayat selanjutnya diceritakan bahwa keluarga Yesus berdatangan untuk menemui Dia. Artinya, setelah melahirkan Yesus, Maria menikah dengan Yusuf dan mereka mempunyai anak-anak juga. Secara jasmani, Yesus mempunyai adik-adik yang dilahirkan oleh Maria. Jadi berhati-hatilah jika ada pengajaran yang mengatakan bahwa Maria adalah perawan kudus dan menjunjung tinggi kedudukan Maria tersebut. Ingat, Maria hanya sebagai jalur keturunan Mesias. Kita memang patut menghargai Maria, tetapi jangan sampai menjunjung tinggi Maria dan disetarakan dengan Tuhan atau Yesus itu sendiri. Jangan sampai kita berdoa kepada Maria, karena dengan cara demikian kita sedang menyetarakan Maria dengan Yesus atau Tuhan itu sendiri.

Di ayat ini, Tuhan Yesus sebenarnya ingin menegaskan bahwa keluarga-Nya itu adalah saudara sementara Dia ada di dunia. Tetapi setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Yesus adalah Tuhannya Maria dan saudara-saudari-Nya. Jika kita menyebut Maria adalah bunda Allah atau bunda Tuhan, itu adalah salah satu penghujatan dan penyesatan. Maria adalah ibu Yesus ketika Yesus masih menjadi manusia. Setelah Yesus bangkit, maka Maria pun harus menyembah Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Yesus menegaskan bahwa siapapun yang melakukan kehendak Tuhan, maka dialah saudara Yesus. Kita perlu menjadi orang Kristen yang penuh dengan pengertian.

Penyesatan memang akan selalu ada. Sejak manusia diciptakan dengan kehendak bebas, maka manusia bebas berpikir, bebas bertindak dan bebas berkehendak. Dengan situasi seperti itu, penyesatan tidak mungkin tidak ada. Tetapi celakalah orang yang mengadakan penyesatan itu. Jangan sampai kita juga termasuk orang yang disesatkan.

Views: 34

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top