Jelajah PB 170 (Markus 16:15-20)

Lalu Yesus berkata kepada kesebelas murid itu supaya mereka pergi ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Sekali lagi Yesus mengatakan ini karena ketidakpercayaan kedegilan hati mereka. Tuhan Yesus menginginkan supaya para murid ini nanti menjadi saksi untuk-Nya, yang memberitakan Injil, memberitakan bahwa pengampuan dari Tuhan sudah terjadi.

Untuk memperkuat kesaksian mereka, maka Tuhan memberikan tanda-tanda kepada mereka, ketika mereka benar-benar percaya kepada Yesus. Tanda-tanda ini yang akan menyertai para rasul ketika mereka memberitakan Injil, yaitu: mereka akan mengusir setan-setan demi nama Yesus, mereka akan berbicara bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka, mereka akan meletakkan tanganya atas orang sakit dan orang itu akan sembuh.

Yang harus diperhatikan, tanda-tanda ini akan menyertai para rasul, jika mereka benar-benar percaya kepada Tuhan Yesus tanpa ragu-ragu. Tanda ini tidak diberikan kepada orang selain rasul, karena pada saat itu Yesus sedang mencela ketidakpercayaan para murid, bukan mencela orang lain. Tuhan Yesus memberikan kuasa seperti itu karena mereka adalah saksi mata Tuhan Yesus. Kesaksian tentang Yesus seharusnya dari para rasul itu, bukan dari orang lain.

Hal ini juga ditegaskan di dalam 2 Korintus 12:12, bahwa tanda dan mujizat itu adalah bukti kerasulan. Karena itu kita bisa menyimpulkan bahwa kuasa-kuasa untuk melakukan tanda dan mujizat hanya diberikan kepada para rasul, bukan kepada yang lain. Tuhan memberikan kuasa ini kepada para rasul supaya apa yang diberitakan oleh para rasul didengar dan apa yang diajarkan oleh rasul dilakukan. Jika ada yang membantah apa yang disampaikan oleh rasul, itu sama saja mereka membantah Roh Kudus. Karena itulah para rasul menulis kitab, supaya kesaksian mereka bisa dibaca dan dipelajari, bahkan sampai saat ini. Karena itu, ketika Ananias dan Safira mencoba untuk membohongi para rasul, mereka disebut juga membohongi (mendustai) Roh Kudus.

Karena itu kita harus mengerti tentang hal ini. Kita pada saat ini tidak diberi kuasa untuk melakukan tanda-tanda dan mujizat, karena itu bukan wewenang kita. Kita tidak perlu semua itu, karena kita tidak harus membuktikan apa-apa. Kita hanya bisa memberitakan kesaksian yang sudah disampaikan oleh para rasul melalui Alkitab yang sudah ada di tangan kita. Bukan berarti bahwa mujizat Tuhan sudah tidak ada. Yakinlah bahwa mujizat Tuhan masih ada sampai pada saat ini, tetapi kita tidak diberi kuasa untuk melakukan mujizat itu. Untuk mendapatkan pertolongan dari Tuhan, yang harus kita lakukan adalah berdoa kepada-Nya. Meminta dengan sungguh-sungguh kepada Tuhan. Jika Tuhan berkehendak, maka Tuhan akan memberikan dan menyatakan mujizat-Nya kepada kita.

Alkitab sudah selesai dan pewahyuan sudah berhenti ketika para rasul sudah tidak ada di dunia ini. Jika ada orang yang mengaku bisa bernubuat, bisa dipastikan bahwa itu bukan dari Tuhan. Orang-orang pada saat ini tidak diberi kuasa untuk bernubuat. Tanda dan mujizat itulah yang dipakai oleh para rasul untuk meneguhkan firman yang disampaikan. Tugas kita hari ini bukan mengadakan tanda dan mujizat. Tugas kita adalah memberitakan Injil, meneruskan kesaksian para rasul tentang Yesus Kristus kepada sebanyak-banyaknya orang.

Views: 20

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top