Banyak sekali tuduhan-tuduhan palsu yang ditujukan kepada Tuhan Yesus. Bukan hanya pada saat peristiwa sebelum penyaliban itu, tetapi juga sampai sekarang. Ada banyak orang yang terus memberikan tuduhan palsu itu kepada Yesus. Ada yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus tidak jadi disalib, tetapi Dia digantikan oleh Yudas Iskariot. Ada juga yang mengatakan bahwa Tuhan Yesus menikah dengan Maria Magdalena dan mempunyai seorang anak laki-laki yang diberi nama Yustus, tinggal di Perancis bagian selatan. Ini adalah tuduhan-tuduhan yang ada sampai pada saat ini, dan ternyata banyak juga yang percaya dengan tuduhan ini.
Tuhan Yesus sengaja memilih dua belas murid untuk mengajari mereka tentang firman Tuhan. Mereka selama tiga setengah tahun mengikuti Yesus, tinggal bersama dengan Yesus, siang dan malam. Mereka mengetahui semua yang dilakukan oleh Yesus dan kebiasaan Yesus. Mereka juga tidak pernah menemukan kesalahan Yesus. Mereka yang melihat secara langsung mujizat-mujizat yang dinyatakan oleh Yesus. Merekalah rasul yang sebenarnya, yaitu rasul Yesus Kristus, bukan rasul palsu atau rasul dari orang lain. Merekalah yang menjadi saksi hidup dari kehidupan Tuhan Yesus Kristus.
Setelah Tuhan Yesus kembali ke Sorga, kita sebenarnya tidak boleh mendengar kesaksian tentang Yesus selain yang disaksikan oleh para rasul. Kita seharusnya tidak mempercayai kesaksian orang lain, selain kesaksian para rasul yang hidup bersama-sama dengan Yesus. Kesaksian orang-orang lain, selain para rasul, tentang Yesus tidak akurat. Iblis bisa memakai siapa saja untuk memberikan kesaksian palsu tentang Tuhan Yesus Kristus. Tuhan mau kita mempercayai kesaksian yang disampaikan oleh kedua belas rasul Yesus Kristus. Semua kesaksian itu sudah dibukukan di dalam kitab Perjanjian Baru.
Injil Matius ditulis oleh rasul Matius yang bersama-sama dengan Tuhan Yesus tiga setengah tahun, siang dan malam. Injil Markus yang sedang kita bahas dan renungkan ini ditulis oleh Markus yang mendengar kesaksian dan khotbah dari Petrus. Injil Lukas ditulis oleh Lukas. Memang Lukas bukan rasul, tetapi dia menulis injil Lukas. Lukas bertindak sebagai orang yang menyelidiki peristiwa-peristiwa tentang Tuhan Yesus secara seksama dari saksi mata (Lukas 1:1-4). Demikian juga dengan Yohanes, dia juga salah satu rasul Yesus Kristus, murid Yesu Kristus yang dikasihi-Nya.
Hari ini, kita mengetahui semua peristiwa yang terjadi atas Tuhan Yesus, dari lahir sampai kepada kebangkitan dan kenaikan-Nya ke Sorga, melalui empat orang, yaitu Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Tuhan tidak mau kita mempercayai sumber yang lain, yang sembarang, yang tidak berasal dari saksi mata yang melihat secara langsung. Tuhan sudah tahu, setelah Dia kembali ke Sorga akan ada banyak orang yang bercerita tentang kisah Tuhan Yesus. Cerita bisa berkembang, bisa ditambah dan bisa dikurang. Kita lihat, segala sesuatu yang menyangkut tentang peristiwa sejarah, Tuhan membuat ada yang menulis rangkap (lebih dari satu). Demikian juga yang ada di Perjanjian Lama, peristiwa-peristiwa yang bersifat sejarah, ditulis dalam beberapa kitab. Terkadang memang terkesan tumpang tindih, karena masing-masing penulis menulis sendiri sesuai dengan ilham Roh Kudus yang dilihat dari sudut pandang penulis masing-masing di tempat yang terpisah satu dengan yang lain. Mereka juga menulis di waktu atau zaman yang sedikit berbeda. Sebenarnya bukan tumpang tindih, tetapi saling melengkapi.
Views: 12