Di ayat ini kita melihat sebuah peristiwa yang sangat menyakitkan. Tuhan yang maha kuasa, Pencipta langit dan bumi, Juruselamat seluruh umat manusia diperlakukan dengan semena-mena oleh orang-orang yang dikasihi-Nya. Mereka adalah orang-orang yang akan diselamatkan-Nya. Setelah mereka menangkap Yesus di taman Getsemani, mereka membawa Yesus kepada para imam besar. Di dalam aturan orang Yahudi, imam besar mempunyai posisi yang sangat penting. Semua yang berkaitan dengan agama Yahudi dan hukum Taurat, yang memutuskan seseorang yang didakwa itu bersalah atau tidak, itu adalah urusan imam besar. Sedangkan seorang raja lebih berkaitan kepada keamanan wilayah dari serangan luar. Para imam juga yang memastikan apakah orang sakit kusta atau tidak. Imam besar mempunyai posisi perantara antara umat dengan Tuhan, serta mewakili Tuhan untuk manusia. Jabatan keimamatan ini ada karena manusia jatuh ke dalam dosa.
Peristiwa yang terjadi pada waktu itu pasti menggemparkan kota. Semua orang-orang, termasuk orang-orang penting Yahudi juga berkumpul di sana. Para imam kepala serta seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian terhadap Yesus supaya Ia dapat dihukum mati. Mereka tidak mendapati kesalahan Yesus. Mereka melakukan semua ini karena iri kepada Tuhan Yesus. Sebenarnya, tidak ada alasan apapun yang bisa digunakan oleh mereka sehingga Yesus patut untuk dihukum mati. Mereka bahkan sudah melihat Yesus selama ini. Mereka juga mendengarkan pengajaran Yesus dan bersoal jawab dengan Yesus. Mereka juga melihat dan mengalami mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus.
Bukan hanya orang-orang pada waktu itu yang bebal, bahkan sampai sekarang pun kita seringkali mendapati orang yang bebal. Sudah jelas bahwa semua manusia itu berdosa, tetapi tetap saja ada yang tidak mengakui bahwa dirinya berdosa dan perlu keselamatan serta Juruselamat. Banyak orang yang tidak mau terima kenyataan bahwa jika orang berdosa itu tidak bisa masuk sorga, padahal mereka juga sudah tahu bahwa Sorga itu tempat kudus, di mana Tuhan yang maha kudus berada. Banyak orang juga tidak mau menerima jalan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan. Dosa hanya bisa diselesaikan dengan penghukuman, yaitu maut atau mati. Karena itulah Juruselamat harus datang ke dunia, Tuhan harus menjadi manusia, untuk menggantikan orang-orang berdosa dihukum mati. Ada sudah banyak fakta diberitakan dan disaksikan, tetapi tetap saja ada orang-orang bebal, yang tidak mau percaya sungguh-sungguh kepada Yesus.
Jika pada saat ini masih ada pembaca renungan ini yang belum percaya kepada Yesus, jangan keraskan hati. Jangan menjadi orang yang bebal. Atau mungkin ada yang pernah percaya kepada Yesus, tetapi karena sesuatu hal, mulai meragukan Yesus, ingatlah, tidak ada keselamatan di dunia ini selain melalui Tuhan Yesus Kristus. Orang Yahudi saja tidak mendapati kesalahan pada diri-Nya. Orang Yahudi tidak pernah mendapati dosa yang pernah diperbuat oleh Yesus. Yang kita tahu, semua manusia berdosa, tetapi Yesus tidak didapati dosa-Nya. Artinya, sebenarnya Yesus bukan manusia. Dia adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, mengosongkan diri menjadi sama seperti kita.
Dia adalah Juruselamat dan bukan sembarang Juruselamat. Dia tidak akan mungkin menjadi Juruselamat jika Dia manusia berdosa. Dia sebenarnya bukan keturunan Adam dan Hawa, tetapi Dia Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Jika Yesus adalah keturunan Adam dan Hawa, maka Dia dihitung berdosa, Dia tidak memenuhi syarat untuk menjadi Juruselamat, Dia dihukum atas dosa-Nya sendiri dan dia tidak bisa menyelamatkan orang lain.
Views: 32