Jelajah PB 155 (Markus 14:22-25)

Ini adalah penetapan mengenai perjamuan malam, atau di bagian lain disebut sebagai perjamuan Tuhan (1 Kor 10:21; 11:20). Perjamuan Tuhan ini dilaksanakan untuk mengingat akan Tuhan. Rasul Paulus menjelaskan kepada jemaat di Korintus bahwa itu harus dilaksanakan dengan sangat tertib dan teratur. Hal itu harus dilakukan dengan memecah-mecah roti sambil mengenang tubuh Tuhan Yesus yang diserahkan bagi orang yang percaya kepada-Nya. Semuanya itu dilakukan untuk menjadi peringatan akan Tuhan Yesus Kristus. Kemudian Tuhan Yesus juga mengambil cawan dan mengatakan bahwa cawan itu adalah perjanjian baru yang dimateraikan oleh darah Yesus. Hal itu juga harus dilakukan, setiap kali meminum cawan yang berisi anggur tersebut, menjadi peringatan akan Yesus Kristus.

Inilah yang disebut dengan perjamuan Tuhan yang tujuan diadakannya bukan untuk menyembuhkan sakit penyakit, bukan untuk supaya terjadi mujizat, bukan untuk menakut-nakuti Iblis, bukan juga jalan untuk masuk sorga. Perjamuan Tuhan sekali lagi dilakukan untuk mengingat akan Tuhan Yesus Kristus.

Tuhan Yesus mengucapkan berkat, memecah-mecahkannya, lalu memberikan kepada para murid dan berkata, “Ambillah, inilah tubuh-Ku.” Hal itu juga dilakukan saat Tuhan Yesus memberikan minum dari cawan itu. Cawan itu adalah darah perjanjian, yang ditumpahkan oleh Tuhan Yesus Kristus bagi orang banyak.

Ada dua perintah yang harus dilakukan dalam perjanjian baru, yaitu baptisan dan perjamuan Tuhan. Sebenarnya di dalam Alkitab tidak ada istilah baptisan kudus dan perjamuan kudus. Jika kita mendalami pengajaran Alkitab, sebenarnya baptisan itu tidak menguduskan. Perjamuan juga tidak menguduskan. Yang menguduskan adalah hati kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Percaya bahwa Tuhan Yesus telah mati bagi kita di atas kayu salib, menggantikan kita untuk dihukumkan. Saatnya sekarang bagi kita untuk hidup, menggantikan Yesus hidup. Iman percaya kita yang membuat kita menjadi orang-orang yang dibenarkan, orang-orang yang dikuduskan oleh darah Tuhan Yesus Kristus.

Di dalam Alkitab, yang ada adalah baptisan air, baptisan api dan baptisan Roh Kudus. Tidak ada istilah baptisan kudus. Demikian juga dengan perjamuan, hanya ada istilah perjamuan malam dan perjamuan Tuhan, tidak ada istilah perjamuan kudus. Dua hal ini Tuhan perintahkan. Ini harus dilakukan oleh gereja. Dua peristiwa ini mengingatkan kita kepada Injil. Injil adalah berita kematian, penguburan dan kebangkitan Tuhan Yesus.

Ketika kita dibaptis, seharusnya kita dibaptis karena percaya. Gereja yang benar adalah gereja yang melakukan baptisan orang percaya. Baptis adalah tanda bahwa orang tersebut sudah percaya kepada Tuhan. Baptis adalah bentuk proklamasi kita bahwa kita mau menjadi murid Yesus Kristus. Baptis bukan syarat untuk menikah atau syarat-syarat duniawi lainnya. Baptis adalah sebuah pernyataan bahwa kita adalah orang-orang yang mau dimuridkan dan siap untuk menjadi saksi bagi Kristus.  Demikian juga perjamuan. Perjamuan tidak akan membuat kita bersih dari dosa. Yang membuat kita bersih dari dosa adalah ketika kita percaya kepada Yesus Kristus. Baptisan dan perjamuan tidak menyelamatkan. Tetapi orang yang percaya seharusnya melakukan baptisan dan perjamuan, sebagai kesaksian bagi hidup kita, kesaksian bagi orang lain juga.

Views: 123

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top