Jelajah PB 145 (Markus 12:28-34)

Setelah Tuhan Yesus diuji oleh orang Farisi, orang Herodian dan orang Saduki, sekarang ganti para ahli Taurat yang datang kepada Tuhan Yesus. Ahli Taurat ini bukan orang sembarangan. Mereka rajin dan sangat tahu dengan Taurat. Mereka juga pasti sangat hafal dengan hukum Taurat. Karena itu mereka datang dan bertanya kepada Tuhan Yesus tentang hukum yang paling utama. Mereka ingin mencoba, seberapa tinggi hikmat dari Tuhan Yesus.

Tuhan Yesus menjawab tentang hukum yang terutama. Yesus juga memperkenalkan tentang Tuhan yang Esa. Tuhan Yesus ingin menekankan kepada para ahli Taurat bahwa Tuhan yang Esa itu sedang berdiri di hadapan mereka. Dalam keesaan Tuhan, ada pribadi yang disebut sebagai Bapa. Dia adalah pencipta langit dan bumi. Di dalam keesaan Tuhan, ada pribadi yang disebut sebagai Anak yang juga dipanggil Yesus Kristus. Dia juga disebut sebagai Mesias dan Juruselamat. Di dalam keesaan Tuhan, ada pribadi yang disebut sebagai Roh Kudus. Dia bukan sekedar kuasa atau tenaga atau angin. Dia adalah pribadi, yang mempunyai perasaan yang bisa didukakan. Di dalam Alkitab, Tuhan yang Esa memperkenalkan tiga pribadi yang ada di dalam-Nya. Kita tidak mendapatkan pribadi yang keempat, yang ditulis di dalam Alkitab. Kita bisa menyimpulkan bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tiga Pribadi dalam Keesaan, atau dengan istilah lain disebut Tritunggal atau Trinitas.

Kekristenan tidak membuat konsep tentang ke-Tuhan-an. Kita bisa mengenal Tuhan dari pernyataan Tuhan sendiri. Manusia tidak mungkin bisa mengenal Tuhan kalau Tuhan sendiri tidak memperkenalkan diri-Nya kepada manusia. Kita tidak bisa mengenal Tuhan dengan bingkai akal kita yang terbatas, karena Dia jauh lebih berkuasa dari kita. Kita sendiri juga tidak tahu asal Tuhan dari mana dan tempat Tuhan yang disebut Sorga saat ini letaknya di mana? Konsep tentang Tuhan bukan ciptaan dari orang Kristen, tetapi itu adalah perkenalan Tuhan sendiri yang dinyatakan di dalam Alkitab, sebagai wahyu Tuhan yang tertulis. Setuju atau tidak tentang apa yang diperkenalkan Tuhan, bukan urusan kita. Jika Tuhan memperkenalkan diri-Nya demikian, kita pun tidak bisa protes. Jika kita percaya bahwa Alkitab ini adalah firman Tuhan, maka kita juga harus percaya dengan apa yang dinyatakan di dalam Alkitab tentang Tuhan. Bagaimanapun Tuhan kita yang diperkenalkan di dalam Alkitab, itulah Dia. Jika ada kitab lain yang menjelaskan Tuhan yang berbeda, itu urusan mereka yang percaya kepada kitab tersebut.

Hukum yang terutama adalah kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Ini adalah hukum yang menunjukkan sikap kita kepada Tuhan, yaitu sikap menjunjung tinggi, memuliakan dan mengasihi Dia. Kita juga diharuskan untuk mengasihi Tuhan dengan akal budi atau dengan pengertian. Sedangkan hukum yang kedua lebih menunjukkan sikap kita terhadap sesama kita, yaitu kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kita tidak akan berbuat jahat kepada orang lain karena kita tidak akan mungkin berbuat jahat kepada diri sendiri.

Ada juga pengajaran hari-hari ini yang mengajarkan supaya mengasihi diri sendiri dulu baru bisa mengasihi orang lain. Sebenarnya mengasihi diri sendiri tidak perlu dipelajari dan diusahakan. Itu sudah terjadi secara otomatis. Justru jika kita mengasihi dulu diri sendiri, akan membuat kita menjadi semakin egois dan akhirnya lupa untuk mengasihi orang lain. Justru Tuhan mau supaya kita memikul salib dan menyangkal diri, bukan belajar mengasihi diri sendiri.

Views: 46

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top