Jelajah PB 135 (Markus 10:32-40)

Kemudian Tuhan Yesus berjalan bersama dengan para murid menuju ke Yerusalem. Kali ini mereka berjalan ke Yerusalem dalam keadaan tegang. Hal itu terjadi karena Tuhan Yesus sudah memberitahu mereka bahwa kali ini Dia pergi ke Yerusalem dan di sana Yesus akan ditangkap oleh bangsa Yahudi. Bangsa Yahudi akan menyerahkan Tuhan Yesus kepada bangsa lain, yaitu bangsa Romawi yang pada saat itu sedang menjajah bangsa Yahudi. Bangsa Romawi pada saat itu yang mempunyai kuasa untuk menjatuhi hukuman mati.

Yesus akan ditangkap dulu oleh orang-orang Yahudi, para imam dan ahli Taurat. Mereka membeli Yesus dari Yudas. Mereka mengirim orang untuk menangkap Yesus dan membawa-Nya ke rumah imam besar Kayafas. Imam besar inilah yang mewakili orang Yahudi secara nasional, secara kebangsaan. Dia juga yang akhirnya menjatuhkan hukuman mati bagi Tuhan Yesus. Kemudian dia meminta persetujuan Pilatus, sebagai orang yang berkuasa mewakili pemerintah Romawi. Tuhan Yesus sudah dijatuhi hukuman mati oleh bangsa-Nya sendiri dan yang melaksanakan hukuman tersebut adalah bangsa lain, yaitu pemerintahan Romawi. Di sanalah Dia akan diolok-olok oleh bangsa-Nya sendiri dan disiksa oleh orang-orang Romawi. Setelah itu, sesudah tiga hari, Yesus bangkit dari antara orang mati.

Yakobus dan Yohanes meminta kepada Tuhan Yesus supaya mereka diberi tempat terdekat pada saat Yesus dalam kemuliaan-Nya. Di awal Yesus berkata bahwa mereka tidak tahu apa yang mereka minta. Bukan hanya mereka, saat ini juga banyak orang Kristen yang meminta kepada Tuhan dalam doa, tetapi mereka sendiri tidak tahu apa yang mereka minta. Banyak orang meminta untuk kepentingannya sendiri. Meminta sesuatu yang akhirnya digunakan untuk kesombongan diri sendiri. Itu adalah permintaan yang egois, permintaan yang tidak pantas. Sebaiknya kita sebagai orang percaya, lebih banyak bersyukur daripada meminta.

Ada juga orang Kristen yang berdoa seperti anak kecil, untuk keegoisan diri sendiri. Sebagai contoh, misalnya ada pertandingan antar gereja. Alangkah tidak patutnya jika kita berdoa supaya kita yang menang. Kalau kita berdoa supaya kita menang, otomatis kita sedang mendoakan tim gereja lain kalah. Lebih baik kita berdoa supaya permainan dapat berjalan dengan baik, dilaksanakan dengan sportif dan adil. Soal menang atau kalah, itu urusan lain. Yang terpenting terjadi persekutuan yang baik dalam pertandingan itu. Lebih baik kita berdoa supaya kita bisa bermain dengan jujur, supaya bisa menjadi kesaksian bagi orang lain yang melihat atau menontonnya.

Sama seperti Yohanes dan Yakobus ini, mereka meminta kepada Tuhan Yesus, tetapi mereka sendiri tidak mengerti apa sebenarnya yang sedang mereka minta. Tuhan berkata apakah mereka siap untuk meminum cawan yang akan diminum oleh Yesus. Artinya, apakah mereka akan siap untuk mengalami apa yang akan dialami oleh Tuhan Yesus? Mereka bilang siap, karena mereka belum tahu apa yang sebenarnya akan terjadi atas mereka dan atas Tuhan Yesus.

Akhirnya mereka akan mengalami juga, yaitu mengalami penganiayaan. Yakobus dalam cerita gereja, dia mati dipenggal kepalanya. Sedangkan Yohanes mengalami banyak penderitaan, sampai di buang ke pulau Patmos. Memang mereka akan mengalami semua itu, tetapi soal duduk di sebelah Tuhan Yesus, itu akan diberikan kepada orang-orang yang telah ditentukan.

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top