Jelajah PB 133 (Markus 10:23-27)

Kita bisa mendapati banyak orang kaya di dunia ini, bahkan di sekitar kita. Atau bahkan mungkin kita sendiri yang saat ini sedang dalam posisi mempunyai kekayaan harta benda yang banyak. Banyak orang kaya Kristen tidak mau datang ke gereja yang mengajarkan tentang hidup jujur soal keuangan. Mereka lebih suka datang ke gereja yang memuji-muji mereka. Hal itu menyebabkan para pemimpin gereja juga ikut menyanjung-nyanjung jemaat-jemaat yang kaya. Pasti tidak mudah, jika diperhadapkan dengan posisi seperti itu. Dalam hal ini, netralitas seorang gembala jemaat diuji. Seringkali orang kaya datang ke gereja supaya apa yang mereka lakukan dan persembahkan, diberitakan dan diumumkan. Jika saudara membaca renungan ini, saudara adalah orang Kristen yang kaya, maka jangan lakukan itu. Jadilah orang kaya yang baik, yang berhikmat, yang menganggap bahwa kekayaan kita adalah titipan dari Tuhan. Jangan pernah menggunakan kekayaan untuk mencari pujian manusia. Karena kekayaan tidak akan membuat kita terlihat berbeda di hadapan Tuhan, meskipun di hadapan manusia bisa dibedakan.

Kemudian Yesus berkata kepada para murid bahwa betapa sukarnya orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Perhatikan perkataan ini. Jika hari ini kita diizinkan oleh Tuhan menjadi kaya, itu adalah ujian yang sangat besar bagi kita. Karena, orang yang beruang susah untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Baru dengar yang seperti itu saja, para murid tercengang. Ditambah lagi perkataan Yesus yang mengatakan bahwa lebih mudah seekor unta melewati lobang jarum daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. Mendengar perumpamaan ini, murid-murid Yesus makin gempar.

Unta yang melewati lobang jarum adalah kemustahilan. Yang sebenarnya menghalangi orang kaya masuk Sorga adalah kesombongan mereka. Sekali lagi kita harus ingat bahwa masuk Sorga bukan karena perbuatan amal. Bukan juga karena kekayaan kita dan itu sangat tidak mungkin. Jika masuk Sorga karena perbuatan baik atau kerajinan atau persembahan, maka orang kaya jelas akan lebih mudah masuk ke Sorga. Orang kaya akan mempunyai kesempatan dan fasilitas yang lebih besar untuk berbuat amal dan kebaikan, daripada orang miskin. Tetapi karena masuk Sorga harus melalui bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus, maka yang dibutuhkan adalah kerendahan hati. Kerendahan hati untuk mengaku bahwa kita sudah salah dan berdosa. Lalu mengaminkan apa yang sudah diperbuat oleh Tuhan Yesus di atas kayu salib, untuk menggantikannya dihukum. Dengan demikian, kita perlu dengan kerendahan hati bahwa kita berhutang terhadap Yesus Kristus karena penebusan dosa kita. Maka berlaku bahwa orang yang percaya kepada Yesus, dia akan hidup bagi Yesus karena Yesus sudah mati baginya.

Untuk itulah dibutuhkan kerendahan hati. Sementara, biasanya, orang makin kaya akan makin susah untuk rendah hati. Orang yang merasa senior, dia juga akan susah untuk rendah hati dan cenderung sombong. Orang yang memiliki pendidikan yang tinggi juga akan cenderung sombong dan tidak memiliki kerendahan hati. Intinya, kesombonganlah yang menghalangi orang masuk Sorga. Jika kita kaya dan menjadikan kita sombong di hadapan Tuhan, lebih baik tidak usah kaya. Lebih baik miskin atau berkecukupan, tetapi tetap rendah hati di hadapan Tuhan.

Yesus berkata bahwa segala sesuatu mungkin bagi Tuhan. Tuhan Yesus mati di kayu salib, bagi semua orang, baik yang miskin maupun yang kaya. Orang kaya perlu hati-hati dengan kekayaannya, jangan sampai membuat sombong.

Views: 33

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top