Jelajah PB 86 (Matius 27:32-56)

Ada satu orang yang dipaksa untuk memikul salib Yesus, yaitu Simon dari Kirene. Tuhan Yesus sudah disiksa dan disesah semalaman, sehingga banyak mengeluarkan darah, sehingga tidak kuat lagi untuk memikul kayu yang besar dan naik ke atas bukit. Mereka menuju ke satu tempat yang disebut Tempat Tengkorak. Ini adalah tempat orang biasa disalibkan. Mereka kemudian memberi minum anggur bercampur empedu kepada Yesus. Tetapi Dia tidak mau meminumnya.

Mereka menjaga Yesus yang sedang tersalib. Mereka memasang tulisan di atas kepala-Nya “Inilah Yesus Raja Orang Yahudi.” Paling tidak ada tiga bahasa yang dipakai untuk menulis tulisan tersebut, yaitu bahasa Ibrani, Yunani dan Romawi. Bersama dengan Yesus, juga disalibkan dua orang penyamun, di sebelah kiri dan sebelah kanan-Nya. Ini pasti peristiwa yang sangat menggemparkan bagi banyak orang. Semua orang mengejek Yesus, termasuk dua orang penyamun yang disalibkan bersama dengan Dia.

Pada jam dua belas tepat, kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga, Tuhan Yesus berseru dalam bahasa Ibrani “Eli, Eli, lamasabakhtani?”. Ini menggenapkan apa yang tertulis di dalam Mazmur 22:2. Sebelum Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa di Sorga, Yesus berkata “sudah selesai.” Yang sudah selesai adalah jalan lurus ke sorga.

Setelah Yesus menyerahkan nyawa-Nya, tabir Bait Suci (kain yang memisahkan antara ruang maha kudus dengan ruang kudus) terbelah dua. Secara simbolik, ini adalah peristiwa bahwa keimamatan Harus sudah selesai. Mulai saat itu, kita masuk ke dalam ibadah hakikat, ibadah di dalam hati. Kita masing-masing, setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah imam atas diri sendiri (imamat yang rajani). Tidak ada lagi orang yang boleh menjadi imam atas orang lain. Yesuslah yang menjadi Imam Besar kita.

Terjadi juga gempa bumi yang dahsyat dan orang-orang kudus Perjanjian Lama bangkit. Mereka tidak keluar dari kubur karena menantikan Anak Allah, Yesus Kristus sebagai buah sulung. Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, mereka baru menampakkan diri keluar, kepada orang-orang di kota Yerusalem. Orang-orang Yerusalem pasti tidak kenal dengan orang-orang yang bangkit itu. Ada banyak fenomena ajaib yang terjadi pada saat penyaliban sampai kebangkitan Yesus Kristus. Seharusnya peristiwa-peristiwa ini membuat orang Yahudi bertanya-tanya dan mencari kebenaran tentang apa yang sedang terjadi.

Sejumlah perempuan juga ada di situ. Hal ini menjelaskan bahwa para murid sudah tidak ada yang di sana. Mereka sudah pergi melarikan diri dan ketakutan. Yang setia menunggui Yesus adalah beberapa orang perempuan.

Views: 14

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top