Perjalanan Orang Majus (Jelajah PB 3)

Matius 2:1-12

Ketika seorang raja agung dilahirkan, seharusnya segenap rakyat menyembahnya. Setiap orang-orang yang datang mengaguminya seharusnya datang memberikan persembahan yang terbaik kepadanya. Tetapi ternyata, Raja segala raja yang lahir di kota Betlehem tidak menerima hal tersebut. Bahkan orang-orang di Betlehem tidak menyadari kelahiran Raja segala raja ini. Mereka sedang sibuk dengan acara besar, yaitu sensus penduduk yang diperintahkan oleh Kaisar Agustus.

Raja segala raja ini, sang Juruselamat, Tuhan yang hadir sebagai manusia, tidak mendapatkan perhatian dari orang-orang di kota Betlehem. Justru, orang yang sangat jauh, dari sebelah timur, datang untuk menyembah Yesus. Dari mana orang majus ini datang? Kita tidak mendapat petunjuk yang pasti tentang orang majus ini. Tetapi di dalam Yesaya 60:3 hal tersebut sudah dinubuatkan. Di dalam Bilangan 24:17, ini adalah kata-kata Bileam, nabi dari Moab. Jika bangsa Moab masih mengingat akan perkataan Bileam ini, maka orang majus bisa berasal dari bangsa Moab. Bangsa Moab yang tahu persis bahwa kelahiran raja Yahudi akan ditandai dengan bintang. Moab, sekarang ini berada di sekitar Yordania.

Orang majus tersebut berjalan mengikuti bintang. Sepertinya mereka adalah ahli falak (ahli perbintangan). Mereka mungkin juga tahu akan nubuatan Bileam. Bintang yang diikuti itu bergerak dan menuju ke arah bangsa Yahudi. Karena mereka tahu ada Raja yang sangat agung telah lahir, maka mereka membawa persembahan (upeti) yang mahal dan penting. Tuhan juga mengatur segalanya, sehingga ketika mereka mendekati kota Yerusalem, ternyata bintang tersebut tidak terlihat lagi. Mereka kehilangan arah dan harus bertanya. Sepertinya mereka tidak hanya bertiga, seperti yang sering digambarkan dalam drama-drama Sekolah Minggu. Alkitab sendiri tidak menjelaskan berapa banyak mereka.

Ketika mereka tiba di Yerusalem, keberadaan mereka cukup menarik perhatian, sampai raja Herodes pun ikut terkejut mendengar pertanyaan dari orang majus tersebut. Herodes sendiri tidak mengetahui akan hal itu, sehingga ia pun mengumpulkan imam kepala dan ahli Taurat untuk menanyakan tentang Mesias, raja Yahudi yang lahir itu. Para ahli Taurat datang kemudian dengan mudahnya bisa menemukan nubuatan tentang kelahiran Mesias, yaitu di dalam Mikha 5:1. Mereka membacakan bahwa kota Betlehem-lah kota kelahiran sang Mesias, sang Juruselamat itu.

Ketika para ahli Taurat memberitahukan tentang posisi kota di mana sang Mesias lahir, Herodes kemudian memberitahukan kepada orang majus ini secara diam-diam bahwa Mesias lahir di kota Betlehem. Tetapi, apa yang dikatakan oleh Herodes yaitu bahwa ia akan datang menyembah Dia, ada niat jahat yang terkandung di dalam perkataan itu.

Akhirnya orang majus berangkat dari Yerusalem menuju ke Betlehem. Mereka juga masih bingung, tepatnya di Betlehem sebelah mana. Setelah mereka berangkat, ternyata bintang yang pernah menuntun mereka muncul kembali dan mendahului mereka serta menunjukkan tempat di mana Anak itu berada. Pasti atas kehendak Tuhan ketika bintang itu tiba-tiba hilang di Yerusalem dan kemudian muncul kembali. Sepertinya hal itu terjadi supaya raja Herodes dan seluruh bangsa Yahudi tahu bahwa sang Juruselamat dan Mesias sudah dilahirkan. Tuhan memakai peristiwa ini memberitahukan kepada raja Herodes dan ahli Taurat. Seharusnya para ahli Taurat mengerti tentang hal ini dengan sungguh-sungguh. Seharusnya mereka adalah orang yang paling percaya akan berita ini dan seharusnya merekalah yang berbondong-bondong untuk mencari dan menyembah sang Juruselamat yang sudah dijanjikan oleh Tuhan. Tetapi sepertinya para ahli Taurat ini sama arogannya dengan raja Herodes. Mereka tidak mencari sang Juruselamat ini. Justru orang majuslah yang mencarinya. Dan Tuhan memberikan belas kasihan kepada orang majus ini, sehingga bintang itu muncul lagi dan menunjukkan tempat kelahiran sang Mesias. Orang majus ini kemudian menyembah dan memberikan persembahan kepada sang Juruselamat. Persembahan mereka adalah emas, kemenyan dan mur. Emas melambangkan kerajaan dan kemuliaan. Kemenyan lambang ibadah, lambang penyembahan kepada Tuhan. Mur adalah sejenis balsam yang bisa dipakai untuk pengobatan ringan.

Views: 57

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

1 thought on “Perjalanan Orang Majus (Jelajah PB 3)”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top