Jelajah PB 57 (Matius 19:13-22)

Ayat ini menjelaskan tentang sikap Tuhan Yesus terhadap anak-anak dan posisi anak-anak di hadapan Tuhan Yesus. Hal ini menjadi kesukaan Tuhan Yesus, karena Dia tahu bahwa anak-anak inilah yang empunya Kerajaan Sorga. Tetapi murid-murid-Nya melarang mereka. Hal ini juga masih sering terjadi sekarang. Anak-anak kecil biasanya ribut dan berisik, jadi dianggap merepotkan. Tetapi Tuhan Yesus berkata kepada para murid supaya tidak menghalangi mereka. Anak-anak kecil inilah yang sudah pasti masuk Sorga. Tuhan Yesus memberkati anak-anak itu.

Bayi atau anak-anak tidak dibaptis, tetapi didoakan di hadapan jemaat. Tidak ada satupun keterangan di dalam Alkitab bahwa bayi atau anak-anak dibaptis. Ketika anak-anak didoakan di hadapan jemaat atau diserahkan, orang tua harus berjanji untuk mendidik anak-anak di dalam kebenaran sesuai dengan Alkitab, hingga anak tersebut bertumbuh sampai akil balik dan memutuskan untuk percaya Yesus secara pribadi. Janji ini yang dipegang dan dinyatakan di hadapan jemaat.

Di ayat 16 ada seorang yang datang kepada Yesus yang bertanya tentang perbuatan baik yang menghasilkan kehidupan kekal. Ini adalah pertanyaan yang salah yang sering ditanyakan oleh banyak orang, yang menyangka bahwa masuk Sorga harus berbuat baik. Orang muda ini sudah mewakili kesalahan konsep banyak orang yang berpikir bahwa masuk Sorga harus dengan perbuatan baik. Karena itu Yesus menjawab mengikuti alur pemikiran orang muda tersebut. Jika ingin masuk Sorga dengan perbuatan, maka lakukanlah semua perintah Tuhan dengan lengkap, semua hukum Taurat harus dilakukan dengan lengkap dan sempurna.

Orang muda yang bertanya tersebut termasuk orang hebat, karena di ayat 20 dikatakan bahwa dia sudah menuruti perintah Tuhan itu semua. Orangnya masih muda, mempunyai kekayaan yang banyak, tetapi terkesan sombong juga. Apakah masuk akal ada manusia di dunia ini yang bisa mengikuti perintah Tuhan dengan sempurna dan tidak mempunyai dosa sedikitpun? Karena kalau sudah bisa melakukan hukum Taurat dengan sempurna dan tidak mempunyai dosa sedikitpun, dia tidak perlu Juruselamat lagi. Yang jelas, yang bisa melakukan hukum Taurat dengan sempurna adalah Yesus sendiri.

Yesus sengaja menanyakan itu, supaya dia mau mengakui bahwa sebenarnya dia adalah orang berdosa, seperti semua orang yang ada di muka bumi ini. Jika dia orang berdosa, maka dia memerlukan Juruselamat. Ketika orang muda itu berkata bahwa semuanya sudah dituruti, sebenarnya itu adalah perasaan bahwa dia tidak mempunyai dosa. Di dunia ini banyak orang seperti itu, yang merasa dirinya paling suci. Padahal cukup satu dosa saja, kita tidak mungkin bisa masuk Sorga, karena Sorga itu kudus. Cukup satu dosa saja, kita tidak bisa menghampiri Tuhan, karena Tuhan itu Maha Kudus. Dosa harus diselesaikan dengan penghukuman bukan dengan perbuatan. Karena itulah, ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan segera menjanjikan kedatangan Juruselamat. Juruselamat bisa menyelamatkan kita dengan menyerahkan Diri-Nya untuk menggantikan kita dihukumkan bagi kita. Juruselamat itu harus tidak berdosa, karena Dia akan menanggung dosa-dosa kita di atas kayu salib.

Views: 14

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top