Harta bisa menyebabkan orang sombong. Lihat betapa sombongnya pemuda itu, dia menyangka bahwa dirinya sudah hebat, bahkan dia menyangka sudah melaksanakan seluruh hukum Taurat, karena banyak orang memujinya dan hampir tidak ada orang yang mengecamnya. Tuhan Yesus berusaha untuk membuat dia mengerti bahwa hartanya itu tidak bisa membawa hal positif baginya dalam hal keselamatan jiwanya. Yesus ingin memperlihatkan bahwa hartanya itu telah menjadi penghalang baginya untuk masuk Sorga.
Di dunia ini banyak orang yang kelihatan sepertinya cinta kebenaran. Tetapi ketika tantangan diberikan, mereka langsung terbukti tidak cinta kebenaran. Setelah pemuda ini pergi, Yesus mengajar kepada murid-murid-Nya bahwa sukar sekali bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Bahkan Yesus membandingkan seekor onta masuk lobang jarum. Banyak yang menafsirkan bahwa lobang jarum itu adalah pintu kecil yang di samping pintu gerbang. Tetapi kita bisa melihat bahwa para murid sangat kaget dan gempar mendengar hal tersebut. Sampai mereka berkata, siapa yang bisa masuk Sorga? Seekor onta tidak akan mungkin bisa masuk lobang jarum.
Tetapi Tuhan Yesus berkata bahwa bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Tuhan segala sesuatu mungkin. Artinya, keselamatan hanya bisa datang dari Tuhan. Keselamatan tidak akan mungkin bisa diusahakan dari pihak manusia. Jika Injil diberitakan, mungkin ada orang-orang kaya yang bisa tersentuh. Sepertinya orang-orang yang tidak kaya lebih mudah untuk mendengar berita Injil. Itulah sebabnya ketika Yohanes Pembaptis bertanya kepada Yesus apakah Dia adalah Mesias atau harus menunggu yang lain? Yesus berkata orang buta melihat, orang lumpuh berjalan dan Injil sudah diberitakan kepada orang-orang miskin (Matius 11:5). Orang kaya akan lebih mudah masuk neraka karena kesombongan. Harta yang mereka miliki mempunyai potensi yang sangat besar untuk menjerumuskan mereka.
Petrus bertanya kepada Yesus, mungkin dia yang paling gempar mendengarkan pengajaran Yesus tersebut. Petrus merasa sudah meninggalkan semua yang ada padanya untuk mengikuti Tuhan Yesus. Sampai saat itu, sepertinya para murid masih mengharapkan untuk memperoleh sesuatu yang duniawi. Yesus berkata bahwa mereka akan menerima upah, yaitu memerintah bersama Yesus dan akan menghakimi kedua belas suku Israel.
Mereka juga akan mendapatkan kembali seratus kali lipat di dalam kerajaan seribu tahun, pada saat Yesus memerintah sebagai Raja. Mereka juga akan memperoleh hidup kekal setelah kerajaan seribu tahun. Di dalam Tuhan kita mempunyai banyak saudara dan orang tua, meskipun kita meninggalkan saudara kandung atau orang tua kandung gara-gara kita mengikut Yesus dan mereka tidak mau mengikut Yesus. Jika itu dihitung secara rohani, maka nilainya tidak terhingga. Itu upah kita mengikut Yesus Kristus. Bagi kita yang sudah berkomitmen untuk mengikut Yesus dan melayani dengan kesungguhan hati, tidak akan mungkin Tuhan Yesus akan merugikan kita. Tetapi jangan sampai kita terpeleset untuk melayani Tuhan demi kekayaan.
Jika kita mempermasalahkan mengenai upah di dunia ini, maka kita akan tersandung. Orang yang terdahulu mungkin akan mundur untuk menjadi yang terkemudian, demikian juga sebaliknya. Orang yang terkemudian mungkin akan maju pesat karena kasih karunia Tuhan, karena dia memandang jauh ke depan. Sekarang kita mau menjadi yang mana? Yang tersandung atau yang terus mau maju ke depan? Marilah kita jalani hidup ini dengan melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh, memandang kepada Tuhan, memandang kepada kekekalan.
Views: 20