Kesannya renungan ini pembahasannya diulang-ulang. Hal ini dilakukan supaya kita bisa benar-benar paham, apa sebenarnya tujuan utama dari kedatangan Yesus ke dunia. Yesus menyembuhkan banyak orang sakit, tujuannya adalah untuk memberikan pengertian dan bukti kepada orang-orang Yahudi bahwa Yesus adalah Juruselamat dan Mesias yang dijanjikan itu. Sudah dinubuatkan bahwa Mesias hadir ke dunia dan akan mengadakan mujizat-mujizat. Intinya, Injil Kerajaan Allah itu harus diberitakan kepada semua orang. Yesus datang untuk menggenapi nubuatan itu, karena itu Yesus melakukan banyak mujizat. Walaupun sudah dilakukan sedemikian rupa, tetapi orang Yahudi tetap tidak percaya kepada Yesus.
Orang-orang yang pada saat itu menyerukan Yesus Anak Daud, mereka justru orang yang beriman kepada Yesus dan akhirnya disembuhkan. Padahal sebenarnya di Yerusalem banyak keturunan Daud. Tetapi panggilan “Anak Daud” adalah panggilan khusus, untuk membuktikan bahwa Yesus benar-benar Mesias dari keturunan Daud.
Pada saat itu banyak orang takjub kepada Yesus. Apa yang terjadi pada saat itu belum pernah terjadi sebelumnya. Seharusnya tanda-tanda dan mujizat itu bisa meyakinkan mereka tentang kehadiran sang Mesias, ternyata tidak. Mereka memuliakan Allah Israel pada waktu itu, tetapi tidak bertahan lama. Ini menggambarkan bawah mujizat yang pernah kita alami dan kita lihat, tidak akan selalu membuat kita bisa sungguh-sungguh percaya kepada Yesus. Orang-orang yang mengejar mujizat adalah orang-orang yang egois. Mereka mencari Yesus supaya bisa mendapatkan berkat. Mereka tidak mau mengenal Yesus secara pribadi. Mereka mengejar Yesus karena ingin memenuhi nafsu dan ketamakan mereka. Camkanlah, jangan sampai kita termasuk salah satu dari orang-orang yang hanya mengejar berkat Yesus, tetapi tidak mengejar kebenaran Yesus itu sendiri.
Di ayat yang ke-32, ini adalah untuk kedua kalinya Yesus mengadakan mujizat memberi makan kepada orang banyak. Tuhan yang penuh dengan belas kasihan, mengasihani orang-orang banyak yang mengikuti-Nya. Sayang sekali orang banyak yang mengikuti-Nya belum juga mengerti bahwa Yesus adalah Mesias. Mereka juga tidak mengerti maksud dan tujuan kedatangan Mesias, yaitu untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Mereka mengikuti Yesus karena hanya kagum dengan mujizat yang dilakukan oleh Yesus. Sayangnya orang banyak itu tidak mendengar berita Injil dengan baik. Banyak pengikut tidak menjamin para pengikut tersebut mengerti apa yang sedang disampaikan oleh Yesus. Mereka mengikut Yesus dengan pemikiran sendiri. Hasilnya, ketika Yesus dihadapkan ke Pilatus untuk mendapatkan hukuman, orang banyak itu justru lebih memilih untuk membebaskan Barabas dan menyetujui penyaliban Yesus. Orang macam apakah ini?
Mereka tidak memahami kebenaran firman Tuhan dengan baik. Mereka hanya ikut-ikutan saja. Mereka tidak memahami kitab Yesaya 53 tentang Dia yang akan menanggung dosa kita, bahwa Dia akan diremukkan dan menderita. Mereka tidak memahami atau tidak mau mengerti tentang semuanya itu. Karena yang mereka kejar hanyalah berkat dan mujizat, mengejar sesuatu yang menguntungkan mereka (termasuk kesembuhan jasmani), bukan mengejar Yesus atau Mesias yang dijanjikan.
Mujizat tidak akan menyelamatkan orang dari hukuman dosa. Mujizat tidak membuat orang menjadi Kristen yang benar. Yesus membuktikan diri-Nya Mesias dengan cara mengadakan mujizat pun tidak berhasil. Terbukti diri-Nya ditolak oleh orang-orang yang pernah mengalami atau melihat mujizat yang Dia lakukan. Celakalah orang yang datang kepada Tuhan, yang hanya mengharapkan berkat jasmani. Mereka tidak akan mendapatkan berkat rohani yang jauh lebih bernilai. Sungguh menyedihkan.
Views: 210