Jelajah PB 45 (Matius 16:1-12)

Orang Farisi artinya adalah orang yang dipisahkan. Mereka semacam perkumpulan / partai yang menyatakan bahwa mereka dipisahkan untuk melaksanakan adat istiadat Yahudi dengan sangat ketat. Sedangkan orang Saduki adalah satu kelompok lain yang oleh beberapa penafsir diartikan sebagai orang bijak. Orang Saduki ingin mengatakan bahwa mereka adalah kumpulan orang-orang bijak. Orang Saduki tidak percaya ada kebangkitan, sedangkan orang Farisi percaya ada kebangkitan. Antara orang Farisi dan Saduki, mereka saling bersaing, bahkan sering bertentangan.

Mereka juga mempunyai kesamaan. Mereka sebenarnya tahu tentang janji akan kedatangan Mesias di dunia ini. Mereka tahu bahwa Mesias itu adalah keturunan Daud. Mesias itu akan membangun kerajaan menggantikan kerajaan Daud. Kerajaan yang akan dibangun oleh Mesias itu akan jauh lebih hebat daripada kerajaan Daud. Di dalam Yesaya 65 dinubuatkan akan muncul kerajaan yang penuh damai. Jika Mesias datang, maka semuanya akan menjadi baik. Mesias akan memulihkan bangsa Yahudi, yang pada saat itu sedang ada di bawah penjajahan bangsa Romawi. Jadi, kedua kelompok itu pun sedang menantikan sang Mesias juga.

Setelah mereka mengetahui bahwa Yesus datang dan melakukan banyak mujizat, mereka mengalami keraguan. Mereka sendiri tidak bisa membantah bahwa Yesus datang sebagai Mesias, karena semua nubuatan nabi Yesaya mengarah kepada Yesus. Tetapi, jika mereka mengingat bahwa Yesus adalah anak Yusuf tukang kayu dan keadaan keluarga Yusuf, mereka sangat sulit untuk menerima bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan itu. Mereka sering datang kepada Yesus dan sering meminta tanda, untuk memuaskan keingintahuan dan keraguan mereka. Mereka ingin terus meminta tanda bahwa Yesus adalah Mesias. Padahal Yesus sudah memberikan tanda itu. Murid-murid Yohanes Pembaptis langsung percaya bahwa Yesus adalah Mesias (Matius 11:4-5), tetapi orang Farisi dan Saduki tidak demikian.

Sampai Yesus berkata bahwa mereka bisa membedakan rupa langit, tetapi tidak bisa membedakan tanda-tanda zaman. Hal ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua saat ini. Kalau seseorang tidak mempunyai motivasi untuk mengejar kebenaran firman Tuhan, maka mereka pun tidak akan bisa membedakan hal-hal rohani dan tanda-tanda zaman. Jika kita ada ketulusan hati untuk mencari tahu hal-hal rohani dan kebenaran, maka Tuhan akan menuntun kita untuk mendapatkan kebenaran tersebut. Yang perlu ada di dalam hati kita adalah hati yang ingin mendapatkan kebenaran dan cinta kebenaran. Kepada orang Farisi dan Saduki tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Tanda ini menggambarkan tubuh Yesus yang dikuburkan selama tiga hari tiga malam, sama seperti Yunus berada di perut ikan selama tiga hari tiga malam.

Yesus sering mengajar dengan menggunakan perumpamaan, sehingga murid-murid-Nya sempat dibuat bingung. Ragi adalah pengaruh atau pengajaran. Ragi akan berpengaruh sangat besar pada adonan roti. Tuhan Yesus mengingatkan murid-murid-Nya supaya mereka waspada terhadap pengaruh dan pengajaran orang Farisi dan Saduki. Pengaruh itu antara lain soal adat istiadat bangsa Yahudi, aturan yang berlebihan dari orang-orang Farisi. Sedangkan orang Saduki lebih banyak bergerak di bidang politik. Terlebih lagi mereka tidak percaya dengan kebangkitan, bahkan pernah mencobai Yesus soal perkawinan setelah kebangkitan (Matius 22:23-33).

Views: 25

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top