02 Markus

Jelajah PB 130 (Markus 10:1-9)

Orang-orang Farisi, orang Saduki dan ahli Taurat silih berganti menguji Yesus. Kali ini orang-orang Farisi yang datang untuk mencobai Yesus. Mereka bertanya, apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya? Di dalam adat istiadat orang Yahudi, pada saat itu cukup mudah untuk menceraikan isterinya, karena ketidaksetiaan kepada pasangannya. Terutama, paling banyak adalah sang suami, begitu mudahnya untuk […]

Jelajah PB 130 (Markus 10:1-9) Read More »

Jelajah PB 129 (Markus 9:42-50)

Anak kecil yang dibawa oleh Yesus itu masih dijadikan contoh oleh-Nya ketika Yesus melanjutkan pengajaran-Nya kepada para murid. Yesus berkata bahwa siapa yang menyesatkan anak kecil yang percaya, lebih baik jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. Pengajaran ini sangat penting, karena menyangkut tentang keselamatan. Bagi Tuhan, kita masuk

Jelajah PB 129 (Markus 9:42-50) Read More »

Jelajah PB 128 (Markus 9:35-41)

Para murid Yesus yang berebut posisi itu memiliki sikap seperti anak-anak tetapi tidak memiliki hati seperti anak-anak. Yang perlu kita miliki adalah hati seperti anak-anak dan sikap seperti orang dewasa. Jika hal tersebut dibalik, maka semuanya akan menjadi kacau. Yesus berkata bahwa jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, maka ia harus menjadi yang terakhir dari

Jelajah PB 128 (Markus 9:35-41) Read More »

Jelajah PB 127 (Markus 9:30-34)

Tuhan Yesus memberitahukan untuk keduakalinya kepada para murid tentang apa yang akan terjadi pada diri Tuhan Yesus. Anak Manusia (Yesus Kristus) akan diserahkan ke dalam tangan manusia dan mereka akan membunuh Yesus dan tiga hari sesudah Yesus dibunuh, Yesus akan bangkit. Para murid masih belum mengerti tentang perkataan Yesus itu. Meskipun demikian, para murid segan

Jelajah PB 127 (Markus 9:30-34) Read More »

Jelajah PB 126 (Markus 9:25-29)

Ketika ayah anak tersebut berteriak: “Aku percaya, Tolonglah aku yang tidak percaya ini!” selain menggambarkan kerendahan hati, di satu sisi juga menggambarkan bahwa dia memang tidak percaya Yesus. Sepertinya dia kalut dan tidak tahu harus berkata apa. Beginilah perkataan orang yang kadang percaya dan kadang tidak percaya, terdengar tidak jelas dan membingungkan. Melihat peristiwa tersebut,

Jelajah PB 126 (Markus 9:25-29) Read More »

Scroll to Top