Tuhan, Bebanku Sangat Berat!

Mazmur 131

Dalam menjalani kehidupan kita, selalu ada misteri yang mungkin kita tidak bisa menjawabnya. Jika sesuatu terjadi di luar kendali kita, mungkin kita bertanya mengapa hal itu diizinkan oleh Tuhan terjadi dalam hidup kita. Terkadang kita merasa tidak mampu menanggung semua beban itu, sehingga mempertanyakan Tuhan. Hal ini sebenarnya sangat normal dalam kehidupan orang percaya. Orang Kristen adalah orang yang mengandalkan Tuhan dalam setiap kehidupannya, tanpa tahu apa yang akan terjadi. Ada berapa banyak orang yang sangat aktif melayani Tuhan, tiba-tiba kecewa karena ada peristiwa yang dialami yang membuat dia jengkel dan marah, bahkan kepada Tuhan. Sebenarnya dia tidak mau seperti itu, tetapi keadaan telah memaksanya demikian.

Kehidupan orang beriman tidak lepas dari masalah yang rumit, berat dan kadangkala tidak bisa dimengerti. Mungkin kita pernah mengalami hal yang sama, sehingga bertanya-tanya dalam hati, “mengapa Tuhan mengizinkan semua ini terjadi?” Padahal kita tahu bahwa kita telah melakukan segala sesuatu yang baik, yang berkenan di hadapan Tuhan. Kita rajin melakukan perkara-perkara rohani dan dengan tulus serta bersungguh-sungguh melayani Tuhan. Atau bahkan hari ini kita sedang mengalami hal itu, sehingga pertanyaan itu muncul terus menerus dalam benak kita saat ini. Kita makin putus asa ketika sepertinya Tuhan tidak menjawab doa dan permohonan kita.

Ketika kita mengalami hal-hal seperti itu, kita tidak sendirian. Tokoh-tokoh Alkitab juga mengalami hal-hal yang berat, bahkan mungkin lebih berat dari yang sedang kita alami saat ini. Hari ini kembali kita belajar dari kehidupan Daud, yang mengalami persoalan yang tidak mudah dalam hidupnya. Jika kita menjadi Daud, mungkin kita juga tidak mampu. Di dalam kehidupan keluarganya, dia seperti dianak-tirikan, tidak dianggap spesial oleh ayahnya sendiri. Dia sendiri juga tidak pernah bermimpi untuk menjadi raja besar dan menjadi populer sampai saat ini. Mungkin pada saat itu cita-cita Daud sangat sederhana, yaitu menjadi gembala domba menggantikan ayahnya. Daud tidak pernah meminta dirinya diurapi menjadi raja, tetapi Tuhanlah yang memilih dia. Sejak dia diurapi, justru kehidupannya menjadi membingungkan, menyakitkan dan jauh dari rasa aman. Daud masuk ke istana kerajaan bukan karena dipilih oleh rakyat, tetapi karena pihak istana sedang mencari seseorang yang bisa bermain kecapi untuk mengusir roh-roh jahat yang sering merasuki raja Saul.

Jalan Tuhan sering susah untuk ditebak, bahkan sampai sekarang. Kita bisa belajar dari banyak kisah di dalam Alkitab, tetapi tetap saja jalan Tuhan seringkali berbeda dengan apa yang kita pikirkan. Setelah Daud mengalahkan Goliat, bukannya Daud mendapatkan kehormatan, tetapi dia menjadi buronan kerajaan. Sejak saat itu, Daud menjadi musuh kerajaan Israel. Selama bertahun-tahun Daud hidup sebagai pelarian, hidup dalam kesepian, ketakutan dan ketidaknyamanan. Dia juga sering mengalami kelaparan bahkan pernah berpura-pura gila. Mungkin di dalam hati Daud juga bertanya-tanya, apa artinya diurapi jika seperti ini hidupnya. Lebih baik menjadi gembala domba, hidup sederhana tetapi tenang.

Akhirnya Daud kembali ke Yerusalem sesudah mengalahkan orang-orang Filistin yang mengepung dan menyerang Yerusalem. Dia benar-benar menjadi raja Israel, dihormati oleh semua orang dan diberi hikmat oleh Tuhan untuk menjadi pemimpin Israel. Tetapi itu bukan akhir hidup Daud yang membahagiakan. Di masa tuanya, dia mengalami masalah yang jauh lebih rumit dan lebih menyakitkan hatinya. Tanpa diduga, anak-anaknya berkelahi satu dengan yang lain. Ada anak (Absalom) yang memberontak kepada Daud, sehingga Daud harus lari dari istananya di Yerusalem.

Dari semua yang telah ditulis oleh Daud, tidak pernah ada keluar kata-kata Daud yang menyalahkan Tuhan. Tidak pernah ada kemarahan yang muncul dari kata-kata Daud kepada Tuhan. Di dalam Mazmur 131, Daud menyatakan isi hatinya kepada Tuhan. Daud sadar bahwa Tuhan mengetahui isi hati Daud. Dia menyatakan apa adanya. Dia sadar ada banyak hal yang tidak dia pahami, termasuk-peristiwa-peristiwa yang telah dia alami. Dia tidak paham dengan semua jalan Tuhan, tetapi tidak menyalahkan Tuhan.

Di ayat 2 dikatakan bahwa Daud telah menenangkan jiwanya. Berarti selama ini jiwanya sedang tidak tenang atau sedang gelisah. Dia menggambarkan jiwanya yang sudah tenang dan diam itu seperti anak yang telah disapih yang berbaring dekat ibunya. Seorang anak yang disapih biasanya berumur sekitar dua tahun. Seorang ibu menyapih anaknya karena ibu itu sayang kepada anaknya. Anaknya harus mendapatkan asupan makanan yang lain, makanan keras. Supaya anak itu tidak selalu bergantung kepada ibunya terus menerus, sehingga anak itu nantinya bisa bertumbuh menjadi dewasa. Anak yang baru disapih, dia akan marah, teriak, menangis, jengkel, dll. Ibu yang baik akan tetap diam, tidak akan memberikan makan kepada anak itu sebelum waktunya makan.

Masa yang paling egois dalam kehidupan manusia adalah di masa bayi. Hanya dengan tangisan, semua orang didekatnya harus memperhatikan dia. Apapun yang diminta, harus dipenuhi. Seorang ibu tidak akan tenang sebelum bayinya tenang. Di masa-masa inilah, seorang bapak atau seorang ibu akan susah untuk tidur teratur. Bayi tidak akan memiliki rasa kasihan kepada orang tuanya. Anak yang disapih, yang diawal menjerit atau menangis, akhirnya sadar bahwa tidak semua yang diinginkan bisa terpenuhi dengan segera. Tetapi dia akan tetap tenang karena tahu bahwa ibunya ada disampingnya.

Ada masa-masa sepertinya Tuhan membiarkan kita, tetapi sebenarnya Dia tidak benar-benar membiarkan kita. Buktinya, Yesus sebagai Anak Bapa yang sangat dikasihi-Nya diberikan kepada kita untuk menggantikan kita dihukum. Yang kita perlukan adalah percaya penuh kepada Tuhan. Kita bisa berusaha sesuai dengan kemampuan kita di dalam Tuhan. Sampai titik batas tertentu kita tidak sanggup, satu-satunya hal yang bisa kita lakukan hanyalah percaya kepada-Nya, menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan. Mengungkapkan ketidaksanggupan kita kepada Tuhan. Berharaplah kepada Tuhan, dari sekarang sampai selama-lamanya!

Views: 14

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top