Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem

Lukas 2:15

Di dalam Lukas 2:11, malaikat menyampaikan berita sukacita kepada para gembala, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Mesias, Tuhan di kota Daud.” Ketika para gembala mendengar berita itu, mereka segera bangkit dan meninggalkan ternaknya. Masing-masing mereka berkata, “Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem…” Mereka berjalan bersama-sama, menuju dan mencari tempat kelahiran Yesus Kristus. Mereka menemukan bayi Yesus yang terbaring dalam palungan.

Para gembala adalah gambaran orang-orang sederhana yang menaruh pengharapan akan keselamatan kepada Tuhan. Memang mereka bukan sekedar gembala biasa. Mereka adalah gembala-gembala yang sedang merawat domba-domba khusus yang biasanya digunakan untuk korban persembahan. Tuhan Yesus diperkenalkan oleh Yohanes Pembaptis sebagai Anak Domba Tuhan yang menyelamatkan dunia ini. Mereka yang selama ini menggembalakan domba khusus itu, diberi kesempatan untuk melihat Anak Domba Tuhan. Mereka menjadi orang-oran gpertama yang dipilih oleh Tuhan untuk mendapatkan berita gembira keselamatan.

Kita perlu melihat dengan baik kesigapan dan respon cepat mereka terhadap berita itu. Jika mereka tidak menunda untuk berjumpa dengan Yesus, maka kita pun tidak ada alasan untuk menunda kepercayaan kita kepada Tuhan. Setelah mereka bertemu dengan bayi Yesus, mereka berubah menjadi pribadi-pribadi yang optimis dan bersukacita. Mereka memuji dan memuliakan Tuhan (ayat 20). Kasih dan rahmat Tuhan telah mengubah mereka. Ada perhatian dan dorongan yang besar setelah perjumpaan itu.

Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita merasakan perjumpaan pribadi dengan Tuhan, setelah bertahun-tahun merayakan rutinitas natal? Apakah ada perubahan-perubahan terjadi dalam hidup kita, setelah menjalani kehidupan di dunia ini bertahun-tahun? Bagaimana dengan hidup kita, apakah sudah bisa menjadi kesaksian bagi orang lain? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya membuat kita sadar, bukan hanya sekedar tenggelam dalam rutinitas tahunan.

Pewartaan tentang keselamatan dan kasih Tuhan ini perlu terus kita kumandangkan, terus menerus dan berulang-ulang, melalui perkataan kita maupun perbuatan kita sebagai kesaksian. Kita perlu menjaga diri dalam kemurnian, di tengah-tengah berbagai macam kabar yang bisa saling mengadu domba, serta penyesatan dan hasutan dari berbagai pihak yang tidak bertanggungjawab. Masih sering kita temui adanya konflik, perpecahan dan tindakan kekerasan di masyarakat kita, bahkan di komunitas yang lebih kecil, seperti keluarga.

Kabar dan praktik perjudian online serta pinjaman online lebih cepat beredar dan mempengaruhi banyak orang, dibandingkan dengan warta keselamatan. Praktik flexing dan dan pamer lebih dikedepankan, bahkan di saat-saat perayaan natal yang seharusnya dilakukan dengan sederhana. Apakah Tuhan akan senang dan bangga dengan semua itu? Saya rasa tidak. Ada banyak kesibukan yang kita lakukan di bulan ini, justru melupakan warta Yesus Kristus yang sesungguhnya.

Dalam momen ini, marilah kita bersyukur kepada Tuhan karena kasih-Nya kepada dunia, Ia berkenan merendahkan diri-Nya menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus dan tinggal bersama-sama kita. Kita percaya bahwa dengan kasih-Nya yang besar, Ia akan membimbing, menjaga dan mengarahkan kita, sehingga persekutuan kita semakin baik.

Views: 4

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top