Keluarga Tuhan Yang Setia (Seri 6, ketujuh jemaat dalam Wahyu)

Wahyu 3:7-13

Filadelfia, berasal dari kata philos (kasih) dan adelphos (saudara). Filadelfia artinya kasih persaudaraan. Kota ini dibangun antara tahun 189-138 SM. Di kota ini sering terjadi letusan gunung berapi dan gempa bumi. Filadelfia juga merupakan kota penghasil anggur yang baik. Di antara jemaat di Filadelfia, juga ada orang Yahudi (ayat 9) yang sepertinya mereka mempengaruhi orang Kristen untuk mengikuti agama Yudaisme.

Kepada jemaat Filadelfia, Tuhan memberikan penilaian yang sangat baik. Tidak ada celaan maupun kecaman yang disampaikan oleh Tuhan. Membaca ayat 8, jemaat Filadelfia sepertinya jemaat yang kecil dan lemah. Mereka pasti juga mengalami kesusahan yang cukup berat. Dalam kelemahan dan keterbatasannya, mereka diperhadapkan dengan kekuatan yang besar yang berusaha untuk mempengaruhi mereka. Ada orang-orang Yudaisme yang menekan dan mempengaruhi mereka, terutama mereka yang tidak mengakui Yesus sebagai Mesias.

Meskipun demikian, jemaat Filadelfia kecil dan lemah, mereka tetap kuat. Mereka tetap taat kepada firman Tuhan dan setia. Mereka mempertahankan iman dan tidak menyangkal nama Tuhan. Karena itulah Tuhan memuji dan berkenan kepada mereka. Dibandingkan dengan jemaat lain yang tercatat di dalam Wahyu, jemaat Filadelfia adalah jemaat yang ideal dan layak untuk dijadikan contoh. Jemaat ini patut diteladani oleh jemaat Tuhan saat ini, bukan hanya sekedar menggunakan namanya saja.

Karena kesetiaannya, jemaat ini mendapatkan janji Tuhan. Tuhan akan menjadikannya sebagai sokoguru (tiang penopang / pilar pada sebuah bangunan). Gambaran ini mudah dipahami oleh jemaat Filadelfia karena mereka juga memerlukan tiang penopang yang kuat pada bangunan mereka, karena sering terjadi goncangan gempa bumi. Jemaat seharusnya menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran bagi dunia ini, sehingga orang bisa mengetahui kebenaran melalui gereja. Orang juga bisa meneladani jemaat dalam hal apapun, terutama dalam hal iman, moral dan etika.

Janji kedua, mereka tidak akan keluar dari Bait Suci itu. Karena kota Filadelfia sering dilanda gempa bumi, membuat mereka tidak bisa menetap di kota tersebut. Banyak yang harus keluar dari kota Filadelfia karena bencana tersebut. Ada orang-orang yang tetap di dalam kota walaupun bencana sedang berlangsung. Karena kondisi yang demikian, mereka terbiasa hidup berjaga-jaga. Dalam hal iman, berjaga-jaga sangat penting, supaya tetap setia di dalam Tuhan.

Janji ketiga, kepada mereka akan dituliskan sejumlah nama, yaitu nama Allah-Ku, nama kota Allah dan nama Tuhan yang baru. Nama berkaitan dengan identitas. Sepertinya Tuhan akan membukakan identitas-Nya yang selama ini tidak pernah dibukakan sebelumnya. Yang mendapatkan kesempatan ini adalah jemaat-jemaat yang kesetiaannya sama dengan jemaat Filadelfia.

Kehidupan jemaat di Filadelfia seharusnya memberikan inspirasi dan contoh bagi kehidupan gereja pada saat ini. Gereja Tuhan dan keluarga Tuhan harus memiliki komitmen untuk hidup taat pada kebenaran firman Tuhan dalam situasi apapun. Penderitaan dan tantangan yang ada justru harus menjadi ujian iman dan ketaatan kita kepada Tuhan. Karena itu, marilah kita belajar tekun, taat dan setiap kepada-Nya dalam situasi apapun. Sekecil dan selemah kita, Tuhan tetap menyertai kita.

Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 96

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top