Janji Tuhan Digenapi

Matius 1:22-23; Yesaya 7:14

Setiap orang pasti pernah berjanji. Janji diberikan, biasanya untuk memberi kepastian. Ada janji yang bisa digenapi, ada juga janji yang tidak bisa digenapi. Ada manusia yang selalu menepati janji (meskipun mungkin tidak sempurna), ada juga yang sering mengingkari janji. Orang yang sering menepati janji, akan mendapatkan kepercayaan besar dari banyak orang. Orang yang sering mengingkari janji, akan sulit untuk dipercaya. Manusia berjanji, biasanya akan menggunakan waktu. Tetapi Tuhan di dalam Alkitab seringkali berjanji, tetapi tidak memberikan waktunya.

Tema ini penting bagi perjalanan iman kita. Ketika kita mengingat kembali akan kelahiran Yesus Kristus, maka kita bisa menyadari satu aspek penting bahwa Tuhan itu setia dan selalu menepati janji-Nya. Sejarah di dalam Alkitab mencatat bahwa Tuhan tidak pernah gagal. Bahkan ketika kita sebagai manusia tidak melihat jalan keluar, tetapi di akhir cerita, Tuhan selalu memegang kendali atas segala sesuatu.

Janji Tuhan di dalam Yesaya 7:14 diberikan pada saat situasi penuh dengan ketakutan dan tekanan. Pada waktu itu raja Ahas menghadapi ancaman dari kerajaan-kerajaan di sekitarnya. Di dalam kebimbangannya, Tuhan melalui nabi Yesaya menyampaikan pesan: “Seorang perempuan muda akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Janji ini menjadi tanda bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah umat-Nya yang sedang mengalami kekacauan.

Janji itu tidak segera digenapi pada zaman yang sama. Bahkan penggenapan dari nubuatan itu baru terjadi ratusan tahun kemudian dalam diri Yesus Kristus. Apakah penggenapan janji itu terlambat? Mungkin raja Ahas dan orang-orang sezamannya menganggap bahwa janji itu terlambat. Tetapi bagi kita yang bisa melihat keseluruhan kisah ini, kita bisa menilai bahwa janji itu tidak terlambat sama sekali. Yesus Kristus menjadi penggenapan sempurna atas janji itu.

Janji itu lama sekali baru ditepati. Meskipun demikian, kita bisa melihat bahwa ternyata Tuhan tidak pernah melupakan janji-Nya. Waktu manusia memang sangat terbatas, tetapi waktu Tuhan tetap sempurna. Ketika kita saat ini menunggu janji Tuhan atau jawaban atas doa-doa kita, kita diajarkan untuk tetap berharap kepada Tuhan. Tuhan akan bekerja sesuai dengan rencana-Nya. Dia setia dan tidak pernah berubah.

Kelahiran Yesus Kristus menjadi bukti nyata bahwa Tuhan setia dan rencana-Nya tidak pernah gagal. Tidak ada janji yang lebih indah dan besar daripada janji keselamatan yang diberikan Tuhan kepada umat manusia. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan telah berjanji bahwa keturunan perempuan akan menghancurkan kuasa dosa dan maut (Kejadian 3:15). Nubuatan itulah yang digenapi melalui kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

Yesus tidak hanya datang sebagai tanda bahwa Tuhan menyertai, tetapi juga sebagai wujud kasih Tuhan yang sangat besar. Dia datang untuk membebaskan kita dari hukuman dosa, lalu memberi kita kehidupan kekal. Janji ini ingin mengatakan bahwa apa pun yang terjadi dalam hidup kita, Tuhan sedang bekerja untuk kebaikan kita. Hanya saja, kita perlu terus menguatkan iman kita di tengah penantian itu, terutama penantian terhadap kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.

Kelahiran Yesus tidak hanya menggenapi janji Tuhan, tetapi juga membuka jalan bagi kita untuk hidup dalam pengharapan. Setiap kali kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, kita diingatkan bahwa Tuhan itu setia. Dia bukan hanya Tuhan yang membuat janji, tetapi juga Tuhan yang menepati janji. Kelahiran Yesus Kristus adalah bukti bahwa janji Tuhan itu pasti digenapi. Mari kita hidup dengan iman yang teguh, percaya bahwa Tuhan bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan. Ingatlah bahwa Tuhan adalah Imanuel, selalu beserta dengan kita.

Views: 3

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top