Rut 3:1-18
Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari cinta kasih. Ini adalah keperluan dasar manusia. Cinta kasih yang diperoleh dengan baik akan membuat manusia mencapai tumbuh kembang yang utuh dan penuh. Jika seseorang memiliki masalah dalam hal cinta kasih, maka manusia akan terganggu dalam tumbuh kembangnya. Sama seperti dalam psikologi perkembangan, jika seseorang melewatkan fase tertentu di dalam kehidupannya, maka pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya juga menjadi tidak seimbang.
Cinta kasih seseorang akan diuji dalam proses kehidupan. Kehidupan manusia sangat dinamis, mudah berubah sesuai dengan musim dan pengaruh banyak hal. Karena itu, kehidupan manusia akan mengalami pasang surut. Terkadang manusia bisa bersemangat dan hidup bahagia, tetapi ada saat-saat ketika manusia mengalami letih, sedih dan jenuh. Ada saatnya kita memiliki kekuatan yang cukup, tetapi ada kalanya mengalami kelemahan, sakit dan tidak berdaya. Itulah proses kehidupan yang akan dilewati oleh semua orang yang hidup di dunia ini, tidak terkecuali.
Kisah Rut juga berlangsung dalam proses kehidupan yang serupa. Rut mengalami suka dan duka, kekuatan dan kelemahan. Di pasal ini, yang menjadi tokoh utama adalah Naomi, Rut dan Boas. Lebih daripada itu, Tuhan ada dibalik semua rencana yang indah atas kehidupan mereka. Ketiga tokoh itu hidup dalam tradisi Yahudi. Dalam kondisi sebagai seorang janda yang tidak memiliki hak atas tanah, Naomi tetap berharap pada Tuhan, terutama soal masa depan Rut. Meskipun Rut berstatus sebagai menantu, tetapi Naomi sangat peduli dengan Rut. Ketika Rut menyatakan kasih yang seutuhnya terhadap Naomi, maka Naomi pun membalas kasih yang serupa kepada Rut.
Hubungan Naomi dan Rut seharusnya menjadi contoh yang baik bagi hubungan mertua menantu pada saat ini. Mereka sangat akrab, sudah seperti orangtua dan anak kandung sendiri. Naomi telah menjadi pembimbing rohani yang sangat baik bagi Rut. Hasilnya, Rut bertumbuh menjadi anak yang berbakti dan hormat kepada Naomi. Naomi berusaha untuk membuat masa depan Rut menjadi lebih baik. Naomi berusaha untuk mencarikan “tempat perlindungan” (suami) bagi Rut. Jika suami menjadi simbol perlindungan, maka anak adalah simbol pengharapan.
Pada waktu itu, Naomi tahu bahwa Boas adalah kerabat dekat Elimelekh. Boas memiliki kewajiban untuk menebus Rut. Jika Rut tidak ditebus, maka nama Elimelekh akan hilang dari Israel. Karena itu, Naomi menyuruh Rut untuk mendatangi Boas di pengirikan. Naomi cukup aktif untuk mencarikan pendamping bagi Rut. Ia mencari informasi tentang Boas. Dalam hal ini, Naomi tetap menjaga kehormatan Rut. Untuk mencapai tujuan yang baik, maka harus dilakukan dengan cara yang baik dan mulia. Rut yang bukan orang asli Israel, siap untuk melakukan segala sesuatu yang disampaikan oleh Naomi. Rut benar-benar taat dan menghormati Naomi.
Rut menjadi pribadi yang cukup matang secara mental dan spiritual. Ia mengikuti semua arahan Naomi, karena memang Naomi yang lebih tahu soal kebiasaan Israel mengenai penebusan. Rut melakukan semuanya itu dengan penuh kesabaran, kecerdasan, kecerdikan dan juga kecermatan. Pada waktu malam, ketika Boas bangun, ia terkejut karena mendapati seorang perempuan berbaring di sebelah kakinya. Pada saat itulah, Rut menyatakan semua kepada Boas, sesuai dengan penyampaian Naomi. Rut meminta kepada Boas untuk menjadi penebus baginya. Dalam hal ini, Boas juga sangat bijaksana. Ia memberi kesempatan kepada kerabat lain untuk menebus Rut. Ketiga tokoh yang dikisahkan dalam Alkitab ini menggambarkan karakter mereka yang benar-benar matang, karena hidup dalam hormat kepada Tuhan. Mereka bertindak hati-hati dan bijaksana.
Ketika kita menjalani kehidupan ini dengan baik, maka kita akan bisa mendapati bahwa hidup kita akan bertumbuh menjadi lebih baik dan bijaksana. Kita akan menyadari bahwa kita semakin bijak dalam memilih dan memutuskan. Kita akan semakin matang dalam banyak hal, semakin trampil untuk menghadapi dan menyelesaikan persoalan hidup. Semakin berusia lanjut, kita akan semakin bijaksana dan memiliki kesempatan untuk menjadi teladan bagi generasi selanjutnya. Hal ini bisa terjadi, ketika kita tetap di dalam Tuhan dan belajar terus dalam proses kehidupan yang tidak mudah.
Views: 2