Bagaimana Orang Kristen Tionghoa Merayakan Imlek?

Manusia diciptakan Tuhan unik dan berbeda. Karena bahasa yang dikacaubalaukan, maka manusia mulai berpencar dan menghasilkan suku-suku bangsa dengan kebiasaan dan budaya yang berbeda-beda. Kebiasaan dan budaya terjadi karena kesepakatan bersama yang dilakukan secara turun temurun dan akhirnya menjadi ciri khas dari suku bangsa tersebut.

Hari ini sebagian besar orang Tionghoa merayakan Imlek. Saat yang tepat untuk berbicara mengenai adat istiadat. Siapa yang mengetahui adat istiadat tersebut? Seharusnya orang yang ada di suku tersebut.

Mari kita lihat adat istiadat yang ada di dalam alkitab. Prinsip yang kita temukan di dalam alkitab seharusnya bisa kita terapkan dalam adat istiadat kita masing-masing, termasuk Imlek. Paulus di Galatia 1:14 mengatakan bahwa dia sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangnya. Di dalam Kis 28:17 Paulus berkata bahwa dia tidak berbuat kesalahan terhadap bangsanya dan terhadap adat istiadat nenek moyangnya, tetapi dia ditangkap di Yerusalem dan diserahkan kepada orang-orang Roma. Yesus dalam Mat 15:3 dengan tegas memberi jawab kepada orang Farisi dan ahli Taurat kalau mereka seharusnya tidak boleh melanggar perintah Tuhan demi adat istiadat nenek moyang.

Kita bisa menyimpulkan bahwa Paulus tetap melaksanakan adat istiadat bangsanya, tetapi tidak melanggar perintah Tuhan. Sedangkan orang Farisi dan ahli Taurat melaksanakan adat istiadat sambil melanggar perintah Tuhan. Demikian juga, kita sebagai orang Kristen, orang percaya, tidak boleh melanggar ketetapan firman Tuhan karena lebih mementingkan adat istiadat.

Setelah orang bertobat dan percaya kepada Yesus, kita harus meninggalkan dosa. Jika di dalam adat istiadat ada hal-hal yang mendorong orang bisa berbuat dosa, maka jangan lakukan itu. Karena itu, kita harus tahu betul mana adat istiadat yang ada sangkut pautnya lagi dengan dosa. Kita juga perlu hati-hati dengan hal-hal mistis yang ada di dalam adat istiadat. Sesuatu yang mistis biasanya berkaitan dengan Iblis.

Yang perlu kita tahu juga bahwa banyak adat istiadat yang mempunyai nilai positif. Tata cara makan, saling menghargai antar sesama, sopan santun terhadap orang tua merupakan beberapa hal yang baik yang biasanya ada dalam adat istiadat tertentu.

Pakaian yang kita pakai tidak salah, jika pakaian itu sopan dan teratur. Tidak mengikuti acara adat yang menjurus kepada sesuatu yang menyakiti hati Tuhan, seperti acara-acara mistik atau adat istiadat yang kita tahu mempunyai unsur moral yang miring dan tidak baik, atau merugikan.

Di dunia ini, banyak budaya dan adat istiadat yang sudah dimasuki oleh Iblis. Ada unsur magis dan kekacauan moral. Karena itulah, sebagai orang Kristen kita harus hati-hati. Menilai dan menguji segala sesuatu dan peganglah yang baik.

Dengan keyakinan bahwa kita sudah diselamatkan oleh Tuhan, maka kita harus bisa meninggalkan dosa dan segala hal yang berhubungan dengan Iblis, karena kita sudah dimerdekakan dan menjadi milik Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati, Maranatha!

Views: 24

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top