Bergaul Dengan Tuhan

Seringkali kita mendengar perkataan ‘bergaul dengan Tuhan’. Bagaimana caranya? Di dalam Alkitab, ada beberapa tokoh yang disebut suka bergaul dengan Tuhan. Salah satu tokoh yang terkenal adalah Henokh. Dalam Kejadian 5:24 dikatakan, “Dan Henokh hidup bergaul dengan Allah, lalu ia tidak ada lagi, sebab ia telah diangkat oleh Allah.

Melihat apa yang terjadi di dalam hidupnya, kita bisa belajar banyak, walaupun mungkin kita nantinya tidak seperti Henokh yang tidak pernah mengalami kematian. Tetapi Alkitab juga menyatakan bahwa pada akhir zaman, orang-orang percaya akan mendapatkan kesempatan untuk tidak mengalami kematian, karena mereka diangkat oleh Tuhan pada masa pengangkatan (repture).

Pada awalnya, Henokh menjalani kehidupan seperti orang kebanyakan, sampai di usia enam puluh lima tahun. Setelah memperanakkan Metusalah, Henokh mulai hidup bergaul akrab dengan Tuhan. Pasti bukan pergaulan yang biasa dan pergaulan tersebut berlangsung lama, sekitar tiga ratus tahun. Pergaulannya dengan Tuhan mungkin sudah seperti persahabatan, yang saling mengerti dan mengenal satu dengan yang lain. Karena Henokh sudah sehati dengan Tuhan, maka Henokh mendapatkan kesempatan untuk tidak mengalami kematian.

Pergaulan itu sangat penting. Bahkan karakter kita bisa terbentuk dari pergaulan tersebut. Karena itu, sangat penting untuk memilih dengan siapa kita bergaul. Alkitab juga memperingatkan kepada kita bahwa “pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik” (1 Kor 15:33). Ketika kita bergaul dengan seseorang, perlahan-lahan pola pikir dan karakter orang tersebut akan mempengaruhi kita. Semakin dalam dan lama pergaulan kita dengannya, kita pun akan semakin mirip dengannya.

Dengan gambaran yang seperti itu, maka kita bisa menyimpulkan bahwa Henokh semakin hari semakin serupa dengan Tuhan. Itu yang membuat Henokh semakin berkenan di hadapan Tuhan dan semakin sehati dengan Tuhan. Bukanlah hal yang aneh ketika Tuhan pada akhirnya mengangkat Henokh hidup-hidup ke sorga.

Kita sebagai orang percaya seharusnya sadar, bahwa hal seperti itulah yang dirindukan oleh Tuhan bagi kita semua. Bagaimana cara kita bergaul dengan Tuhan? Yang paling utama adalah melalui doa dan perenungan kita terhadap firman Tuhan. Berdoa bukan hanya untuk meminta, tetapi untuk mengucap syukur. Belajar firman Tuhan bukan hanya untuk mencari kekuatan, tetapi untuk mengetahui kesalahan kita sehingga kita tidak terus hidup dalam kesalahan. Firman Tuhan harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga karakter kita semakin hari semakin serupa dengan Tuhan. Lakukanlah semua itu dengan rutin, teratur dan terus menerus.

Views: 83

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top