Imamat 18:1-11
Di pasal ini, Tuhan kembali menyampaikan firman dan peraturan kepada bangsa Israel melalui Musa. Musa menjadi perantara bagi bangsa Israel untuk mendapatkan firman dari Tuhan. Karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa kelima kitab pertama ini benar ditulis oleh Musa. Ketika Tuhan berbicara kepada Musa, Ia seringkali memperkenalkan diri, “Akulah Tuhan Allahmu.” Artinya, pesan dan perintah ini jelas dari Tuhan. Ketika kita menerima pesan, respon kita akan bergantung pemberi dan pembawa pesan itu.
Tuhan sedang menegaskan identitas diri-Nya. Dia memiliki hak untuk memberi perintah dan orang Israel memiliki kewajiban untuk melaksanakan perintah itu. Kita harus taat kepada Tuhan, karena Dia adalah Sang Pencipta. Kita hidup karena Dia. Ketika kita hidup, kita sedang menikmati semua hal yang telah diciptakan oleh-Nya. Semua yang ada di dunia ini adalah milik-Nya. Kita sedang menumpang dengan Dia. Jika kita tidak mau menaati Tuhan, kita tidak berhak untuk menggunakan semua fasilitas yang diciptakan-Nya.
Meskipun Tuhan memiliki hak atas ciptaan-Nya, tetapi manusia sudah menentang dan memberontak kepada-Nya. Ketika manusia semakin jauh dari Tuhan, maka mereka akan semakin tidak berkenan kepada Tuhan. Umat Israel telah dipilih oleh Tuhan, telah dikeluarkan dari perbudakan di Mesir, sehingga memiliki hubungan khusus dengan Tuhan. Karena Tuhan itu kudus, maka umat Israel harus mencerminkan kekudusan Tuhan. Umat Israel harus memiliki kehidupan rohani yang berbeda dengan bangsa lain.
Bangsa yang menentang Tuhan, hidupnya akan sangat berbeda dengan bangsa yang sudah berdamai dengan Tuhan. Di dalam Roma 12:2 dikatakan, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Selama dunia ini bertentangan dan memberontak kepada Tuhan, ketika kita mau berdamai dengan Tuhan, maka kita akan menjadi musuh dunia.
Dunia ini dengan segala dosa dan pelanggarannya, akan semakin terpuruk dan hancur. Salah satu pelanggaran terhebat sepanjang masa adalah perzinahan atau percabulan. Terjadi kekacauan dan penyimpangan terhadap ciptaan Tuhan yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh suami istri. Manusia melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dalam konteks perkawinan.
Ada banyak sekali penyimpangan seksual yang terjadi, dari zaman dulu sampai di zaman modern ini. Penyimpangan ini telah dilakukan oleh orang Mesir dan orang Kanaan, sehingga Tuhan mengingatkan bangsa Israel, supaya tidak melakukan penyimpangan ini. Tidak ada yang baru di dunia ini. Penyimpangan-penyimpangan ini sudah terjadi di zaman purba.
Pertama, penyimpangan yang tidak diperbolehkan adalah hubungan seksual dengan anggota keluarga sedarah (keluarga inti). Penyimpangan ini menjijikkan bagi Tuhan. Seharusnya orang tua melindungi anaknya. Kasih dalam keluarga inti tidak boleh diungkapkan dengan kasih seksual, kecuali kasih antara suami dan istri.
Views: 25