Keluaran 15:22-23
Berdasarkan pengalaman orang Israel di padang gurun, kita bisa melihat hal yang mirip dengan perjalanan kehidupan orang Kristen pada zaman ini. Setelah orang Israel keluar dari tanah Mesir dan mengalami kemenangan besar atas orang Mesir, mereka sangat bersukacita. Ada kesempatan kebebasan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya. Demikian juga dengan orang yang baru percaya kepada Yesus Kristus, biasanya memiliki semangat yang menyala dan berkobar-kobar untuk hidup di dalam Tuhan. Kita sepertinya sangat bebas dan tidak akan pernah mengalami kesusahan.
Tetapi semuanya itu merupakan bayangan yang salah. Tuhan tidak pernah berjanji kepada orang yang sudah percaya kepada Yesus, mereka tidak memiliki masalah sama sekali. Persoalan dan marabahaya masih bisa menimpa orang percaya. Tetapi Tuhan berjanji akan selalu beserta dengan kita, dalam keadaan apapun. Tuhan berjanji akan memberikan kekuatan bagi kita, untuk menjalani kehidupan kekristenan kita.
Padang gurun tempat orang Israel berada pada waktu itu melambangkan dunia ini, dengan kondisi yang sangat kering dan cuaca yang bisa berubah-ubah setiap saat. Perubahan bisa terjadi dengan ekstrim. Sebenarnya tanah Mesir juga melambangkan dunia ini, hanya saja berbeda dengan kondisi di padang gurun. Mesir merupakan tanah yang memiliki kekayaan alam melimpah, apalagi di Mesir ada sungai Nil yang bisa memberikan kesuburan serta kesegaran. Sangat mudah bagi orang Israel untuk mendapatkan air minum, ketika mereka masih berada di Mesir.
Ketika orang Israel keluar dari Mesir, mereka juga kehilangan kelimpahan yang bisa didapatkan di Mesir. Ketika orang baru percaya kepada Yesus Kristus, pada saat itulah Iblis mulai melancarkan serangan-serangannya. Seringkali Iblis langsung melipatgandakan kesusahan yang menimpa orang percaya. Kita harus sadar bahwa ketika kita bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, sebenarnya kita sedang memproklamasikan diri menjadi musuh atau seteru Iblis. Iblis melakukan semua itu, supaya orang yang baru percaya kepada Tuhan tidak nyaman, sehingga kembali lagi kepada Iblis.
Orang Israel mengalami kehausan di padang gurun. Mereka tentu mulai teringat dengan air yang sangat berlimpah di Mesir. Mereka bahkan tergoda untuk kembali lagi ke Mesir. Sebenarnya mereka harus segera menyadari bahwa mereka tidak boleh lagi menginginkan air di Mesir. Seharusnya mereka mencari air yang dari Tuhan. Air di Mesir bisa memuaskan mereka ketika mereka masih mengalami perbudakan di Mesir. Tetapi mereka telah lepas dari Mesir, sehingga perlu mencari sumber air yang baru, yang dari Tuhan.
Hal ini juga seharusnya mengingatkan kita bahwa orang-orang yang sudah diselamatkan, bisa saja mengalami kesusahan, bahkan lebih besar daripada kesusahan-kesusahan sebelumnya. Kita bisa mengalami marabahaya dan ketidaknyamanan dalam hidup kita. Pencobaan dan ujian bisa datang silih berganti.
Di dalam 1 Petrus 1:6-7 dikatakan, “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu – yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api – sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan di hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.”
Views: 30