Tuhan Yang Cemburu (Jelajah PL 363)

Keluaran 34:14-21

Bangsa Israel tidak diperbolehkan untuk mengikat perjanjian dengan bangsa lain, karena bisa mengakibatkan persoalan yang fatal. Bangsa Israel harus menghancurkan dan memusnahkan bangsa-bangsa yang tidak mau menyembah Tuhan. Yang lebih utama, semua bentuk penyembahan bangsa-bangsa itu harus dihancurkan. Tugu-tugu berhala dan semua tiang-tiang berhala harus diremukkan dan dirubuhkan. Mereka tidak boleh menyembah ilah, karena Tuhan itu cemburu.

Cemburu Tuhan yang dicatatkan di sini berbeda dengan cemburu yang dirasakan oleh manusia. Cemburu manusia disertai dengan dosa dan egois. Sedangkan cemburu Tuhan mendatangkan kebaikan bagi manusia. Jika bangsa Israel menyembah ilah, justru mereka yang akan rugi. Tuhan sangat mengasihi mereka dan tidak mau membiarkan hal itu terjadi atas bangsa Israel.

Jika bangsa Israel mengadakan perjanjian dengan bangsa-bangsa yang tidak menyembah Tuhan, justru mereka akan mudah dipengaruhi dengan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Mereka bisa saja saling kawin mengawinkan. Ini adalah celah yang sangat dijaga oleh Tuhan di masa Perjanjian Lama. Bangsa Israel tidak diperkenankan untuk kawin atau menikah dengan bangsa-bangsa lain, karena dengan cara seperti itu, bangsa Israel akan lebih mudah berbalik dari Tuhan.

Orang yang paling berhikmat di dunia sekalipun, yaitu Salomo, jatuh pada perangkap ini. Salomo berpikir bahwa ia kuat dan akan terus menyembah Tuhan. Salomo menikah dengan banyak perempuan dari berbagai negeri. Pada masa tuanya, istri-istri itu akhirnya bisa mencondongkan hati Salomo, untuk berbalik dari Tuhan.

Hal seperti ini juga marak terjadi pada saat ini. Orang-orang Kristen sepertinya tidak peduli lagi dengan agama atau kepercayaan dari pasangannya. Mereka menganggap hal seperti itu sudah biasa dan berkeinginan untuk memenangkan pasangannya. Tetapi kenyataan yang terjadi tidak semudah yang dibayangkan. Tidak mudah bagi orang-orang untuk bertobat dan percaya kepada Tuhan. Justru yang terjadi sebaliknya, orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan itu mencondongkan hatinya. Akhirnya, orang-orang yang dulunya percaya kepada Tuhan, pada akhirnya tidak lagi percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan.

Tuhan kembali mengingatkan beberapa hukum penting bagi orang Israel. Tuhan meringkas beberapa hukum yang harus diingat oleh bangsa Israel, terutama dalam aturan-aturan seremonial. Mereka harus ingat dengan berbagai hari raya penting, ketika mereka harus berkumpul untuk menghadap Tuhan. Setiap orang Israel yang sudah berumur dua belas tahun harus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari-hari itu. Karena itu, di dalam Perjanjian Baru dikisahkan tentang Yesus yang berusia dua belas tahun pergi ke Bait Suci.

Hari raya yang paling besar dirayakan oleh orang Israel adalah hari raya roti tidak beragi. Hari ini dikenal dengan hari raya Paskah. Paskah dilaksanakan pada tanggal empat belas bulan Nisan. Setelah itu di tanggal lima belas sampai dua puluh satu adalah hari raya roti tidak beragi. Ragi menjadi simbol dosa. Karena itu, setelah Paskah, orang Yahudi harus merayakan roti tidak beragi sebagai simbol keluar dari dosa.

Views: 34

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top