Tabut Perjanjian (Jelajah PL 328)

Keluaran 25:10-11

Setelah memberikan petunjuk mengenai pembangunan Kemah Suci, Tuhan melanjutkan untuk memberikan petunjuk pembuatan perlengkapan atau perkakas yang akan diletakkan di dalam Kemah Suci itu. Perlengkapan yang pertama dan yang paling utama di Kemah Suci adalah Tabut Perjanjian. Tabut Perjanjian ini menjadi simbol bagi kehadiran Tuhan. Memang Tuhan tidak hadir dalam bentuk benda, tetapi Tabut ini digunakan sebagai simbol penyertaan Tuhan atas bangsa Israel.

Orang-orang Israel pernah terjebak dalam hal ini. Mereka menganggap bahwa ketika ada Tabut Perjanjian, maka Tuhan selalu menyertai mereka. Pernah suatu saat mereka berperang dan membawa Tabut Perjanjian, tetapi ternyata peperangan itu membuat bangsa Israel kalah. Bangsa Filistin yang menyerang Israel pun menganggap bahwa Tabut Perjanjian itu adalah Tuhannya orang Israel. Tidak mungkin Tuhan dalam bentuk benda atau berada di dalam benda tertentu. Tuhan yang disembah oleh bangsa Israel adalah Tuhan yang hidup, Tuhan Pencipta semesta ini.

Karena menganggap bahwa Tabut Perjanjian itu adalah Tuhan orang Israel, maka orang-orang Filistin itu membawa Tabut Perjanjian itu ke kota mereka. Mereka meletakkannya di depan patung Dagon, ilah mereka. Dalam peristiwa ini Tuhan bertindak untuk menunjukkan kuasanya kepada orang Israel yang telah berbalik dari Dia. Tuhan sengaja tidak mau menolong mereka, supaya mereka mengerti akan kesalahannya. Tuhan membiarkan bangsa Israel kalah dan Tabut Perjanjian pun bisa direbut oleh bangsa lain.

Di hadapan orang Filistin, Tuhan juga menyatakan kuasanya, dengan menghajar dewa-dewa mereka. Patung Dagon patah dan seperti menyembah pada Tabut Perjanjian itu. Orang-orang Filistin juga mendapat penyakit yang membuat hidup mereka memburuk. Karena buruknya kondisi itu, maka orang-orang Filistin ingin memindahkan Tabut itu ke tempat lain, tetapi tidak ada yang mau menerima Tabut itu. Terpaksa, orang Filistin mengembalikan Tabut Perjanjian itu kepada orang Israel.

Tabut Perjanjian ini memang simbol, tetapi Tuhan menjadikannya sebagai simbol yang serius dan penting di hadapan bangsa Israel maupun bangsa-bangsa lain. Orang yang memperlakukan Tabut Perjanjian ini dengan sembarangan, orang itu akan mati. Dalam peristiwa lain, ketika Daud ingin memindahkan Tabut ini dengan menggunakan kerbau, Tabut itu hampir jatuh dan ada salah satu pengawal yang memegang Tabut itu supaya tidak jatuh. Orang itu mati, karena telah memegang Tabut Perjanjian.

Tabut Perjanjian ini dibuat sedemikian rupa. Tuhan memberikan petunjuk dengan sangat detail, bahkan sampai ukuran-ukurannya yang tepat. Jika dibaca di dalam Alkitab, ukuran yang dipakai adalah hasta. Satu hasta sama dengan panjang tangan dari siku sampai ujung jari. Perhitungan ini jika dirata-rata, satu hasta sama dengan 45-50 cm. Tabut Perjanjian dibuat dari kayu penaga, kayu yang kuat pada waktu itu. Kayu itu disalut dengan emas murni, dari dalam maupun dari luar.

Views: 21

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top