Keluaran 25:1-9
Masuk di pasal 25 sampai nanti di pasal 31, merupakan hukum-hukum yang diberikan oleh Tuhan melalui Musa dalam aspek seremonial, yang berkaitan dengan ibadah simbolik yang harus dilakukan oleh bangsa Israel. Aspek ibadah simbolik ini berpusat pada keimamatan yang dilaksanakan di sebuah kemah pertemuan. Tuhan memberi perintah untuk membuat bagi-Nya tempat kudus. Untuk membuat Kemah Suci ini, Tuhan memberi perintah kepada orang Israel untuk mengumpulkan persembahan khusus.
Persembahan khusus ini tidak menjadi beban bagi orang Israel. Mempersembahkan sesuatu bagi Tuhan merupakan sebuah kehormatan, bukan beban. Tuhan sebenarnya tidak memerlukan manusia untuk melakukan segala sesuatu. Manusialah yang sebenarnya memerlukan Tuhan. Banyak orang hari-hari ini menjalani kehidupan dengan cara “jual mahal” kepada Tuhan. Mereka merasa bahwa Tuhanlah yang memerlukan mereka, bukan sebaliknya.
Tuhan bisa menjalankan kehendak-Nya tanpa bantuan manusia. Kita teringat ketika Tuhan Yesus masuk ke Yerusalem dan orang-orang berteriak, “Hosana!”. Pada waktu itu orang-orang Farisi sangat jengkel dan ingin menghentikan pujian kepada Tuhan Yesus itu. Lalu Yesus menjawab bahwa kalau mereka diam, maka batu akan berteriak. Tuhan bisa menggunakan banyak hal selain manusia, seperti keledai dan ikan. Karena itu, sebuah kehormatan bagi kita sebagai manusia, jika Tuhan mau memakai kita.
Seseorang yang telah menyerahkan dirinya sebagai hamba Tuhan, ia tidak boleh merasa bahwa Tuhanlah yang memerlukan dia. Sebaliknya, dialah yang seharusnya penuh dengan ucapan syukur, berterima kasih kepada Tuhan karena Tuhan masih menganggap dia layak untuk melayani-Nya. Demikian juga untuk setiap orang Kristen yang sudah dilahirkan kembali, dalam hal persembahan juga harus dilihat bahwa ini adalah kesempatan untuk memberikan sesuatu kepada Tuhan.
Bangsa Israel mendapatkan kesempatan khusus untuk memberikan persembahan. Mereka bisa memberikan apa saja yang mereka punya, seperti: emas, perak, tembaga, kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing, kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga, minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
Di dalam Perjanjian Lama ada dua jenis persembahan yang diberikan oleh orang Israel, yaitu persembahan persepuluhan dan persembahan khusus. Persembahan persepuluhan adalah persembahan yang rutin, memberikan sepersepuluh dari pendapatan setiap bulan atau setiap tahun. Persembahan ini sudah ditetapkan oleh Tuhan sepuluh persen.
Sedangkan persembahan khusus merupakan persembahan sukarela. Tuhan tidak menetapkan jumlahnya. Persembahan ini tidak rutin, sesuai dengan keperluan. Kedua persembahan ini tidak dihilangkan oleh Tuhan, sampai hari ini. Di masa sekarang ini, Tuhan juga ingin supaya kita memberikan dua jenis persembahan ini.
Views: 21