Keluaran 7:11-12
Mengenai mujizat, sebagai orang percaya kita perlu mengerti hal ini dengan sebaik-baiknya. Yesus sendiri sudah mengatakan bahkan dengan ungkapan “Camkanlah, aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu.” (Matius 24:25). Artinya hal ini sangat penting, karena mujizat-mujizat yang terjadi pada saat ini berpotensi untuk menyesatkan bukan hanya orang-orang biasa, tetapi orang-orang pilihan juga. Memang tidak mudah untuk meyakinkan hal ini, karena itulah Tuhan Yesus sudah memperingatkan kepada kita terlebih dulu.
Mujizat berpotensi untuk mengacaukan pemberitaan firman Tuhan. Paulus pernah membuat mujizat di Listra yang mengakibatkan dia dianggap sebagai dewa. Pada waktu ia menolak untuk disebut sebagai dewa, justru dia dirajam batu sampai hampir mati. Karena itu kita perlu mengetahui fungsi dan kegunaan dari mujizat yang tercatat di dalam Alkitab.
Mujizat digunakan oleh Tuhan, biasanya untuk meneguhkan firman Tuhan. Mujizat banyak diberikan hanya pada saat Tuhan sedang menurunkan banyak firman-Nya. Paling tidak ada tiga periode mujizat banyak terjadi di dalam Alkitab. Periode pertama terjadi pada zaman Musa dan Yosua. Di masa ini, Taurat Tuhan sedang diberikan kepada bangsa Israel. Mujizat banyak berkaitan dengan pengilhaman dan pengkanonan firman Tuhan. Ketika firman Tuhan disampaikan melalui Musa, maka Tuhan meneguhkan firman itu dengan mujizat.
Periode kedua terjadi pada zaman nabi-nabi. Nabi adalah juru bicara Tuhan yang menyampaikan firman Tuhan baik secara langsung maupun tertulis. Para nabi ini perlu mendapatkan konfirmasi dan bukti, bahwa segala sesuatu yang disampaikan itu benar-benar dari Tuhan. Tuhan telah memilih dua nabi yang melakukan banyak mujizat, yaitu Elia dan Elisa. Meskipun Elia dan Elisa tidak menulis firman Tuhan, tetapi mereka mewakili para nabi. Mereka mengadakan mujizat sebagai bukti bahwa mereka benar-benar nabi yang diutus oleh Tuhan, sehingga firman yang disampaikan melalui mereka adalah benar.
Periode ketiga terjadi pada zaman Yesus Kristus dan para rasul. Zaman ini juga berkaitan dengan pewahyuan firman Tuhan. Mujizat dipakai untuk meneguhkan para rasul ketika menyampaikan firman Tuhan. Karena itulah tulisan para rasul dikanonkan di dalam Alkitab. Ada tulisan-tulisan lain yang dikanonkan juga, tetapi tulisan itu ada dan didukung oleh para rasul. Setelah rasul Yohanes sebagai rasul yang paling akhir sudah meninggal, maka tulisan-tulisan yang muncul, yang berkaitan dengan pengajaran, tidak lagi dikanonkan.
Hari ini, Alkitab sudah selesai kanonisasi. Alkitab sudah lengkap bagi kita dan tidak ada lagi pewahyuan atau nubuatan. Karena itu, Tuhan tidak memberikan kuasa mujizat kepada orang-orang tertentu di zaman ini. Hal ini tidak berarti bahwa mujizat sudah tidak ada. Mujizat tetap bisa terjadi ketika Tuhan mengabulkan doa kita. Yang sudah tidak ada adalah kuasa untuk melakukan mujizat. Kuasa itu hanya diberikan kepada orang-orang yang terkait dengan pewahyuan dan terakhir kepada rasul Paulus sebagai bukti kerasulannya (2 Kor 12:12).
Views: 30