Keluaran 20:3
Kita masuk pada sepuluh hukum Tuhan. Ketika berbicara mengenai hukum Taurat, seringkali kita merujuk pada sepuluh hukum ini. Sebenarnya sepuluh hukum ini adalah pembuka dari hukum Taurat lain, yang lebih detail dan sebagian besar dikhususkan bagi bangsa Israel. Hukum Taurat yang Tuhan berikan sangat panjang dan detail, tetapi dimulai dari sepuluh hukum Tuhan ini. Sepuluh hukum ini menjadi rangkuman bagi seluruh hukum Taurat yang dijelaskan di bagian berikutnya.
Sepuluh hukum Tuhan ini sebagian besar mengatur aspek moral. Ada satu yang bersifat seremonial, tetapi ada aspek moral di dalamnya. Hukum-hukum yang diberikan oleh Tuhan, sangat indah. Di dalam Mazmur 19:8-10 dikatakan, “Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberi hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan Tuhan itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil semuanya.”
Suku-suku bangsa memiliki kebiasaan yang biasanya buruk. Mereka memiliki peraturan yang tidak manusiawi. Tetapi, ketika Injil masuk dan menerangi suku-suku bangsa, maka mereka diajarkan moralitas yang tinggi. Hukum-hukum itu tercantum dalam Alkitab, diajarkan kepada suku-suku bangsa lain yang belum mengenal Tuhan yang benar. Suku-suku bangsa yang awalnya tidak berperikemanusiaan, menjadi semakin beradab ketika diperhadapkan dengan hukum-hukum Tuhan ini.
Sepuluh hukum Tuhan ini bisa dibagi menjadi dua. Pertama merupakan cara bersikap manusia terhadap Tuhan. Kedua, cara bersikap manusia terhadap sesamanya. Ketika Tuhan Yesus ditanya oleh ahli Taurat mengenai hukum yang terutama, maka Yesus dengan tegas menjelaskan pembagian dari hukum Taurat itu. Hal itu tercatat dalam Matius 22:34-40, kasihilah Tuhan dan kasihilah sesama manusia.
Hukum pertama dari sepuluh hukum Tuhan ini memastikan bahwa orang yang taat pada hukum Tuhan adalah orang yang hanya menyembah Tuhan saja. Ketika Tuhan Yesus dicobai Iblis, pada waktu itu Iblis ingin supaya Yesus menyembahnya. Tetapi Yesus berkata, “Ada tertulis, hanya kepada Tuhan sajalah harus menyembah.” Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku. Perintah ini terkesan sederhana, tetapi menjadi dasar atas semua hukum berikutnya. Ketika kita hanya menyembah Tuhan dan mengasihi-Nya, maka kita pasti akan melakukan hukum Taurat yang lain.
Hari ini masih banyak orang yang menyembah ilah-ilah lain. Ilah itu bukan hanya berbentuk patung atau benda-benda lain. Pikiran-pikiran manusia yang melebih kepentingan Tuhan, bisa menjadi ilah yang tidak kelihatan. Banyak orang tidak terlalu peduli dengan Tuhan. Mereka lebih peduli pada hal-hal duniawi. Apa yang kita pikirkan, lebih penting dari Tuhan dan firman-Nya, maka hal itu menjadi ilah yang tidak kelihatan. Tuhan tidak senang dengan hal-hal seperti itu.
Views: 25