Meniadakan Hari Sabat (Jelajah PL 319)

Keluaran 23:10

Selanjutnya kita masuk dalam salah satu aspek seremonial dari hukum Taurat, yaitu berhubungan dengan hari Sabat. Sabat artinya istirahat. Kata Sabat ini diperkenalkan oleh Tuhan, ketika Ia pada hari ketujuh setelah penciptaan berhenti bekerja. Ia beristirahat dari pekerjaan-Nya. Perlu diketahui bahwa Tuhan beristirahat bukan karena capek, tetapi karena pekerjaan-Nya memang sudah selesai dan untuk memberikan pola atau contoh kepada manusia. Sistem ini yang berlaku sampai saat ini, sehingga dalam kalender muncul tujuh hari dalam satu minggu.

Akhirnya, hampir semua suku bangsa di dunia ini memiliki sistem kalender yang sama, yaitu tujuh hari dalam seminggu. Sebenarnya hari Sabat ini diperuntukkan bagi kepentingan manusia. Ketika hukum Sabat ini disalahgunakan oleh orang Farisi, sampai ada orang yang sakit pun tidak diperbolehkan untuk berobat di hari Sabat, maka Tuhan marah. Hari Sabat diciptakan untuk manusia, bukan manusia untuk hari Sabat.

Tujuan hari Sabat diberikan kepada manusia, antara lain supaya manusia memiliki waktu atau hari untuk beristirahat. Jika Tuhan tidak menerapkan hukum Sabat ini, maka manusia yang suka bekerja melebihi waktu atau suka mencari harta tanpa mengenal waktu, ia akan terus memacu dirinya tanpa memperhatikan kekuatan dan kesehatan. Orang seperti itu berpikir bahwa dirinya hebat. Tetapi manusia memiliki tubuh yang terbatas. Tuhan menciptakan tubuh manusia yang memerlukan istirahat, tidak bisa digunakan terus menerus tanpa jeda.

Dalam tubuh manusia ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu: makanan atau nutrisi yang baik dan sehat, olah raga dan istirahat yang cukup. Jika salah satu dari hal penting itu hilang atau tidak seimbang, maka tubuh manusia akan segera mengalami kerapuhan dan sakit. Segala sesuatu yang kurang atau berlebihan, tidak akan memberikan hasil yang baik. Perlu cukup dan keseimbangan dalam semua hal. Istirahat yang kurang atau kelebihan istirahat, juga tidak baik. Tuhan telah menciptakan Tuhan manusia. Ia tahu proses metabolisme tubuh manusia. Karena itu, Tuhan segaja memberikan satu hari untuk beristirahat.

Selain untuk istirahat, Sabat diberikan kepada manusia supaya bisa memenuhi keperluan rohani. Pada saat istirahat tubuh, manusia bisa membangun kehidupan secara rohani, memberi waktu untuk Tuhan. Semua ini untuk kepentingan manusia, bukan untuk kepentingan Tuhan. Manusia yang suka mengejar harta benda, ia akan melupakan hari seperti ini. Ia akan lebih mengandalkan diri sendiri daripada mengandalkan Tuhan. Karena itulah Tuhan menetapkan hari Sabat, supaya bangsa Israel memiliki waktu untuk mengenal Tuhan lebih dekat.

Pada saat ini, kita tidak terikat lagi dengan aspek seremonial dari hukum Sabat ini. Karena itu, saat ini kita tidak memiliki istilah hari Sabat. Di dalam Yohanes 5:18 dikatakan, “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.” Yesus meniadakan hari Sabat untuk saat ini. Meskipun demikian, kita tetap harus memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat dan untuk mengenal Tuhan lebih dekat.

Views: 30

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top