Keluaran 22:20-31
Orang yang mempersembahkan korban kepada ilah lain selain kepada Tuhan, maka orang itu pun mendapatkan hukuman mati. Ini adalah aturan teokrasi di bangsa Israel. Hukum ini berbeda dengan kita pada saat ini. Pada saat bangsa Israel menjadi negara teokrasi, mereka memiliki hukuman mati untuk orang-orang yang tidak percaya kepada Tuhan. Tetapi hari ini, negara tidak memiliki hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhan. Hukum negara harusnya fokus kepada hubungan antar manusia, untuk diperlakukan dengan adil.
Jika kita mendapati ada orang yang tidak mau percaya kepada Tuhan serta menyembah ilah lain, kita dan pemerintah sekarang tidak mendapatkan kewenangan untuk memberi hukuman kepada mereka. Hari ini, setiap orang diberi kebebasan untuk memiliki keyakinan yang berbeda dan menyembah yang dipercaya. Gereja dan pemerintah tidak diperbolehkan untuk memberi hukuman mati kepada orang-orang yang berbeda keyakinan dan kepercayaan. Inilah yang membedakan antara teokrasi dengan demokrasi atau sistem pemerintahan lain, seperti kerajaan.
Selanjutnya diberlakukan hukum sosial antar orang Israel. Mereka harus murah hati dan berlaku adil, terutama bagi saudara-saudari mereka yang kurang beruntung. Mereka harus menjadi penjaga dan penolong bagi kaum yang lemah di antara mereka. Tuhan tidak menginginkan penindasan terhadap orang lemah. Tuhan mengingatkan mereka bahwa ketika bangsa Israel di Mesir, mereka pernah menjadi orang-orang yang lemah dan ditindas. Ketika mereka ditindas, mereka berteriak minta tolong kepada Tuhan dan Tuhan mendengarkannya. Tentu Tuhan juga akan mendengar teriakan orang-orang yang tertindas dan minta tolong kepada-Nya.
Aturan lain juga diberikan, seperti larangan mengutuki Tuhan dan menyumpahi orang-orang yang berada di atas kita. Ketika pemimpin bersalah, kita tidak diperbolehkan untuk menyumpahinya. Kita tidak bisa menentang orang-orang yang mengatur kita, karena hal ini tentu bisa disebut dengan tidak berpengertian. Kita akan mengalami hal yang sama, ketika kita mendapatkan kesempatan untuk memimpin orang lain dan mereka menentang kita. Ketika pemimpin melakukan kesalahan, kita pun tidak diperbolehkan untuk menyumpahi mereka.
Tuhan ingin orang Israel selalu mengutamakan Tuhan. Mereka harus mempersembahkan yang terbaik, yang pertama dari semua yang dimiliki. Ketika kita memiliki anak yang paling pandai, seharusnya ia diberikan kepada Tuhan untuk menjadi pelayan Tuhan. Jangan sebaliknya, anak yang pandai diberikan kepada dunia sedangkan anak yang kurang pandai dijadikan sebagai pelayan Tuhan. Pemikiran seperti ini seharusnya tidak ada di kalangan Kristen. Jika para pelayan Tuhan bukan orang terbaik, maka masa depan pelayanan gereja akan menjadi suram.
Di ayat 31 ada aturan yang berbeda, yaitu mengenai daging ternak yang diterkam oleh binatang buas. Daging itu tidak boleh dimakan, tetapi harus dilemparkan kepada anjing. Aturan ini dicatat di dalam Alkitab, artinya Tuhan mengantisipasi hal ini terjadi di Israel. Aturan ini bisa menghindarkan manusia dari penyakit yang bisa ditularkan oleh binatang-binatang yang tidak steril itu.
Views: 34