Mazmur 27:1-14
Memasuki tahun 2025, ada banyak ketidakjelasan yang bisa muncul dan menimbulkan ketakutan. Kita tahu bahwa ketakutan adalah hal yang umum terjadi pada setiap manusia. Semua orang bisa mengalami ketakutan, dengan kadar dan bentuk yang berbeda-beda, sesuai dengan situasi dan kepribadian hidupnya. Artinya, tidak ada manusia yang tidak pernah mengalami ketakutan. Untuk mengetahui ketakutan yang muncul dalam diri kita, kita perlu bertanya dalam hati, berapa sering kita mengalami ketakutan? Perasaan takut dalam hal apa yang seringkali muncul? Sampai seperti apa ketakutan itu mempengaruhi?
Ketakutan adalah respon normal, ketika ada hal yang mengancam. Bahkan ketakutan bisa dijadikan alarm, supaya kita bisa melakukan tindakan pencegahan sebelum hal yang ditakutkan itu benar-benar terjadi. Perasaan takut tidak selalu buruk. Tuhan memberikan perasaan takut kepada manusia, supaya manusia bisa takut kepada Tuhan. Perasaan takut bisa positif ketika bisa menjadi alarm untuk mencegah sesuatu yang mengancam diri kita. Misalnya kita tidak takut dengan pola hidup sembarangan, maka rusaklah kesehatan tubuh kita.
Kita bisa memelihara rasa takut yang sehat, terutama takut kepada Tuhan. Takut akan Tuhan artinya menghormati Tuhan dan mengikuti firman Tuhan, hidup dalam kebenaran Tuhan serta menyembah Tuhan. Tetapi perasaan takut yang bisa membuat kita tidak percaya kepada Tuhan, perlu disingkirkan. Sebenarnya ada banyak perasaan takut yang membuat kita bergeser dari Tuhan. Jika disebut beberapa saja, misalnya: takut krisis keuangan, takut krisis kesehatan, takut pada kematian.
Dari semua krisis yang ada, ketakutan terbesar manusia yang masih produktif adalah kematian. Semua manusia yang hidup di dunia ini belum pernah mengalami kematian total. Orang yang sudah mati pun tidak pernah kembali ke dunia dan menceritakan dunia kematian. Kematian juga berbicara mengenai keterpisahan dengan orang-orang yang kita kasihi serta keterpisahan dari harta yang terkumpul dan relasi. Ketika kematian datang, ia tidak peduli dengan semua itu. Kematian juga menakutkan karena manusia tidak yakin dengan kehidupan setelah kematian.
Yang kita dengar dan pelajari selama ini, setelah kematian hanya ada dua tempat, yaitu Surga atau Neraka. Neraka digambarkan sebagai tempat yang sangat menakutkan dan menyakitkan. Banyak orang tidak yakin dengan kehidupannya selama ini, bisa membuat ia masuk Surga. Kematian itu misteri yang belum terpecahkan sampai sekarang, sehingga membuat manusia tidak ingin sampai ke tahap itu. Berbeda ketika manusia berada pada tahap usia sangat lanjut atau kesakitan karena penyakit atau depresi karena penuh masalah, mereka cenderung ingin segera mengakhiri hidup karena tidak tahan dengan penderitaan yang ada di dunia ini.
Mazmur Daud ini menjelaskan pengalaman Daud dalam ketakutannya. Sebagai manusia, Daud juga mengalami berbagai macam krisis dan ketakutan. Tetapi akhirnya ia mendasarkan diri kepada Tuhan. Dengan iman, Daud menyatakan bahwa Tuhan adalah terang dan keselamatannya. Tuhan adalah benteng hidupnya. Daud tidak bertemu langsung dengan Tuhan. Ia juga tidak mendapatkan kekuatan langsung dari Tuhan. Kekuatan dan ketidaktakutan Daud muncul pada saat ia mengalami berbagai macam hal serta mengalami keluputan dari berbagai bahaya.
Ketakutan kita akan berkurang atau bahkan hilang, ketika kita pernah mengalami sesuatu dan bisa melewatinya. Ketakutan akan muncul jika kita mengalami hal yang lebih besar, atau belum pernah mengalaminya. Mendasarkan hidup kepada Tuhan adalah iman yang diajarkan oleh Daud, supaya dalam ketakutan kita, kita tidak terpuruk lebih dalam serta memiliki pengharapan di dalam Tuhan.
Views: 6