Malaikat Tuhan (Jelajah PL 321)

Keluaran 23:14-33

Ada tiga hari raya besar orang Israel yang perlu dikhususkan dan dirayakan oleh mereka. Untuk merayakan hari tersebut, orang Israel harus berkumpul di Yerusalem. Ketiga hari raya tersebut adalah Paskah yang diikuti dengan hari raya roti tidak beragi selama tujuh hari, Pentakosta untuk merayakan hasil tuaian pertama dari ladang dan Pondok Daun untuk mengumpulkan semua tuaian pada saat akhir. Tiga hari raya ini akan sering kita temukan di bagian Alkitab selanjutnya.

Semua hari raya ini menyimbolkan dan menggambarkan hal-hal penting bagi bangsa Israel. Hari raya Paskah menggambarkan tentang keselamatan. Pentakosta dipakai oleh Tuhan pada masa Perjanjian Baru untuk memulai pemberitaan Injil secara lebih luas. Selanjutnya ada hari raya Pondok Daun, yang sampai saat ini belum ada penggambaran yang lebih jelas. Kemungkinan hari raya Pondok Daun ini berhubungan dengan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

Peraturan yang diberikan oleh Tuhan melalui Musa di gunung Sinai, berakhir di pasal ini. Peraturan-peraturan lain akan ditambahkan kemudian, sambil bangsa Israel berjalan di padang gurun. Tuhan tidak lagi berbicara mengenai hukum-hukum tertentu, tetapi Tuhan mulai memberi gambaran pada saat nanti bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, tanah yang dijanjikan oleh Tuhan. Satu hal yang menjadi janji Tuhan, yaitu bahwa Ia akan menyertai bangsa Israel, jika mereka mau menuruti semua perintah Tuhan dan taat kepada-Nya.

Malaikat Tuhan akan berjalan di depan bangsa Israel. Malaikat yang dimaksudkan bukanlah malaikat biasa. Tuhan mengatakan bahwa nama-Nya ada di dalam Malaikat itu. Nama merupakan identitas diri. Ketika nama Yehova ada di dalam Malaikat itu, maka tidak lain Malaikat itu adalah Yesus Kristus sendiri. Artinya, yang dimaksud dengan Malaikat Tuhan itu adalah Tuhan Yesus Kristus. Kita sering mendapati dalam Perjanjian Lama istilah Malaikat Tuhan mengacu pada Yesus Kristus. Yesus Kristus menyerahkan diri pada Bapa dan memiliki status sebagai Utusan.

Di ayat 21 dikatakan bahwa jika bangsa Israel berlaku durhaka terhadap Malaikat itu, maka pelanggaran mereka tidak akan diampuni, karena nama Tuhan ada di dalam Malaikat itu. Hal ini menjelaskan bahwa Malaikat yang disebutkan ini bukanlah malaikat biasa. Tidak ada malaikat yang bisa mengampuni orang. Tuhan berjanji bahwa Malaikat itu akan turut menyertai bangsa Israel. Ini adalah janji yang sangat indah. Di peristiwa belakangan akan terlihat bahwa pelanggaran yang dilakukan oleh bangsa Israel akan mengancam penyertaan Tuhan ini.

Tuhan berjanji akan menghilangkan bangsa-bangsa lain di hadapan bangsa Israel. Tuhan tidak berkenan kepada bangsa-bangsa itu, karena mereka tidak mau mengenal Tuhan. Tuhan pernah sengaja menunggu selama empat ratus tiga puluh tahun orang Israel di tanah Mesir, agar kedurjanaan orang Amori genap (Kejadian 15:16). Tuhan telah memberikan waktu kepada bangsa-bangsa di Kanaan itu untuk bertobat. Tetapi mereka justru makin jahat dan disebut durjana.

Israel dipakai oleh Tuhan sebagai alat penghukuman bagi bangsa-bangsa lain yang tidak mau bertobat kepada Tuhan. Mereka telah sangat jahat di hadapan Tuhan. Sama halnya ketika bangsa Israel berdosa, maka Tuhan menggunakan bangsa lain menjadi alat penghukuman bagi bangsa Israel. Dari bangsa-bangsa itu, sebenarnya masih ada orang-orang tertentu yang bisa diselamatkan, seperti istri Uria yang berasal dari orang Het.

Views: 27

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top