Keras Hati dan Bebal (Jelajah PL 251)

Keluaran 10:1

Kitab Keluaran merupakan kitab yang menceritakan tentang proses keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir. Yusuf telah membawa Yakub dan keluarganya keluar dari Kanaan menuju ke tanah Mesir, karena kelaparan hebat yang terjadi pada waktu itu. Selanjutnya, setelah Yakub dan Yusuf mati, muncul Firaun yang tidak mengenal Yusuf, sehingga orang Israel dijadikan budak oleh bangsa Mesir. Memang pada waktu itu terjadi pergantian dinasti di Mesir, sehingga yang memerintah Mesir bukan lagi keturunan Firaun yang ada di zaman Yusuf.

Orang Israel mengalami perbudakan yang sangat berat. Teriakan minta tolong mereka akhirnya sampai kepada Tuhan. Karena itu, Tuhan mempersiapkan seorang yang akan dipakai untuk menyelamatkan orang Israel dari perbudakan di Mesir. Orang itu adalah Musa. Musa telah beberapa kali menghadap Firaun dan ternyata Firaun terus menolak permintaan Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan baik-baik. Pada waktu itu ada sekitar enam ratus ribu budak atau tenaga produktif yang dipekerjakan dengan paksa di Mesir. Ini belum termasuk perempuan dan anak-anak yang mungkin dipekerjakan di bidang lain.

Diperkirakan pada waktu itu ada dua juta orang Israel yang pada akhirnya meninggalkan Mesir. Dua juta orang ini adalah para pekerja produktif, yang akhirnya meninggalkan Mesir. Mereka telah menghasilkan berbagai macam pekerjaan di Mesir, tanpa dibayar. Jika para pekerja ini keluar dari Mesir, maka sebenarnya pemerintahan Mesir sangat kehilangan sumber daya manusia yang bisa dipakai untuk memajukan dan memakmurkan tanah Mesir. Karena itulah, Firaun tidak pernah mengizinkan orang-orang ini keluar dari tanah Mesir, karena kerugian bagi Mesir akan sangat besar.

Selama ini orang Mesir asli sudah terbiasa untuk hidup bermalas-malasan, karena ada pekerja Israel yang rajin dan tidak perlu digaji. Orang-orang Mesir sudah tidak terbiasa dengan pekerjaan-pekerjaan kasar. Karena itu, keputusan untuk melepaskan orang Israel menjadi keputusan yang sangat berat bagi Firaun. Secara politik dan ekonomi, Firaun dan orang Mesir akan dirugikan. Karena itulah Firaun selalu berkeras hati untuk menolak permintaan Musa. Tetapi Firaun dan orang Mesir harus menerima konsekuensinya, karena yang dilawan oleh mereka bukanlah Musa atau orang Israel, tetapi Tuhan yang maha kuasa.

Di awal, Firaun dengan sombong bertanya tentang keberadaan Tuhan. Dia tidak mau percaya dengan Tuhan yang disembah oleh Musa dan orang Israel. Karena itulah, Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya kepada Firaun dan orang Mesir melalui tulah-tulah yang diturunkan. Setiap tulah yang diturunkan itu menyerang dewa-dewi yang disembah oleh bangsa Mesir. Sampailah saat ini memasuki tulah ke delapan, yaitu belalang. Tulah ini diturunkan setelah Firaun mengeraskan hatinya, padahal sudah pernah mendapatkan tulah sebelumnya, yaitu hujan es yang dahsyat.

Ketika Firaun terus mengeraskan hatinya, maka Tuhan pun membuat hati Firaun dan hati para pegawainya semakin berkeras. Firaun juga memiliki kehendak bebas, tetapi kehendak itu digunakan oleh Firaun untuk berkeras. Semakin hari, semakin berkeras, akhirnya sekalian Tuhan mengeraskan hati. Kebebalan hati adalah pilihan manusia itu sendiri. Ketika dia tidak mau bertobat, meskipun sudah diperingatkan dan diberi kesempatan berkali-kali, maka Tuhan menetapkan kebebalan hati itu. Artinya, Tuhan tidak lagi memberi kesempatan bagi orang itu untuk diselamatkan.

Views: 9

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top