Jauh Menjadi Dekat (Jelajah PL 325)

Keluaran 24:9

Setelah selesai pengesahan perjanjian itu, maka Tuhan memberi perintah kepada Musa untuk naik kembali ke gunung Sinai. Kali ini, Musa naik ke gunung itu bersama beberapa orang, yaitu Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari pada tua-tua Israel. Harun akan ditunjuk oleh Tuhan sebagai imam. Selama ini ia telah menjadi juru bicara Musa. Harus memiliki posisi yang cukup penting. Nadab dan Abihu adalah dua anak Harun. Mereka dipersiapkan sebagai imam, tetapi belakangan, Nadab dan Abihu membangkang kepada Tuhan.

Mereka naik ke gunung untuk bersama-sama menyembah Tuhan. Tuhan mengingatkan supaya yang lain menjauh, sedangkan yang mendekat kepada Tuhan hanya Musa. Hal ini menjadi tipologi atau gambaran tentang Kristus. Di dalam Ibrani 9:11-12 dikatakan, “Tetapi Kristus telah datang sebagai Imam Besar untuk hal-hal yang baik yang akan datang: Ia telah melintasi kemah yang lebih besar dan yang lebih sempurna, yang bukan dibuat oleh tangan manusia, – artinya yang tidak termasuk ciptaan ini, – dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal.”

Mengenai Yesus Kristus, Dia juga menjadi Pembela bagi kita di hadapan Bapa. Yesus Kristus juga menjadi Pengantara. Melalui Dia, manusia bisa datang kepada Bapa. Di dalam Ibrani 9:15 dikatakan, “Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama.”

Musa menggambarkan Yesus Kristus. Memang dalam banyak hal, Musa memiliki kemiripan dengan Yesus Kristus. Dalam kelahiran juga memiliki kemiripan. Kelahiran Musa disertai dengan bahaya bagi bayi-bayi lain disekitarnya. Musa menjadi pembebas bagi umat Tuhan, demikian juga Yesus Kristus menjadi pembebas bagi umat yang berdosa. Musa bisa mendekat kepada Tuhan, sedangkan yang lain tidak bisa dan tidak diizinkan.

Musa bukan Yesus Kristus. Musa hanya menggambarkan Yesus Kristus. Orang yang mengikuti Musa hanya bisa menyembah Tuhan dari jauh. Tuhan sedang menjelaskan adanya keterpisahan antara Tuhan yang maha kudus dengan manusia yang penuh dosa. Ketika manusia sudah jatuh ke dalam dosa, ia tidak memiliki akses langsung kepada Tuhan. Karena itu, mereka hanya bisa menyembah dari jauh saja. Kesempatan ini tentu berbeda dengan kita.

Ketika kita percaya kepada Yesus Kristus, kita tidak lagi jauh dengan Tuhan, tetapi dekat. Di dalam Yesus Kristus, kita tidak menyembah Tuhan dari jauh tetapi sangat dekat. Di dalam Efesus 2:13 dikatakan, “Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus.” Sebenarnya kita bernasib sama seperti Harun dan orang yang mengikuti Musa naik ke atas gunung Sinai. Tetapi dengan pengorbanan Yesus Kristus, sekarang kita sudah menjadi dekat.

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top