Generasi Yang Terhilang (Jelajah PL 271)

Keluaran 13:8

Tuhan menjelaskan kembali hubungan antara orang Israel dengan orang-orang beriman pada saat ini. Tuhan memberikan perintah yang khusus, bagi umat percaya atau umat Tuhan. Umat Tuhan seharusnya membimbing anak-anaknya dengan sabar, supaya keturunannya mengetahui tentang Tuhan dan menyembah-Nya. Ketika seseorang aktif dalam pelayanan di gereja, maka ia seharusnya menjelaskan alasannya kepada anak-anaknya. Pada saat orang Israel merayakan Paskah lalu anak mereka bertanya, maka Tuhan memerintahkan supaya orang tua itu memberitahukan segala sesuatu yang sedang diperbuatnya, kepada anak-anaknya.

Ibadah yang dilakukan oleh bangsa Israel adalah mengingat segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan kepada mereka pada waktu keluar dari tanah Mesir. Orang Israel diperintahkan untuk meneruskan iman dan kepercayaan mereka, kepada keturunan mereka. Jangan sampai ketika terjadi pergantian generasi, maka akan muncul pergantian iman juga. Di dalam Alkitab, seringkali kita menemukan hal seperti itu. Ketika orang tua memiliki iman, sedangkan anak-anaknya tidak memiliki iman, maka akan terjadi kekacauan pada saat pergantian generasi.

Misalnya di dalam Hakim-hakim 2:6 dst, terjadi kekacauan pada saat pergantian generasi dari Yosua kepada generasi keturunannya. Generasi Yosua adalah generasi yang bisa melihat berbagai macam mujizat yang dilakukan oleh Tuhan pada saat mereka keluar dari tanah Mesir. Tetapi generasi berikutnya, mereka tidak mau menyembah Tuhan. Ketika generasi Yosua sudah tidak ada lagi, maka terjadi kekacauan di bangsa Israel. Hal ini terjadi beberapa kali dalam sejarah bangsa Israel. Hal ini juga terjadi pada keluarga-keluarga Kristen.

Kita mungkin bisa melihat hal-hal seperti itu di sekitar kita, di dalam komunitas kekristenan. Kita mungkin melihat ada orang-orang yang sangat mengasihi Tuhan dan melakukan pelayanan dengan segenap hati di gereja. Tetapi kita mendapati bahwa anak-anak mereka justru tidak mengasihi Tuhan dan lebih memilih untuk mengasihi dunia ini. Amsal 22:6 telah memberi peringatan kepada kita semua, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.”

Didikan kepada anak-anak muda itu penting. Kita perlu mendidik mereka menurut jalan yang patut baginya. Kita mendidik dengan jalan Tuhan, sesuai dengan firman Tuhan. Anak muda seringkali tidak mau diajar oleh orang tuanya, karena pengajaran orang tua terkesan kolot. Tetapi berbahagialah anak-anak muda yang mau diajar oleh orang tuanya. Meskipun pengajarannya terkesan kolot, tetapi ada banyak hal yang bisa didapatkan. Orang tua bukan hanya memberikan pengajaran, tetapi mereka bisa menceritakan pengalaman mereka bersama dengan Tuhan.

Tuhan ingin jika kita sebagai orang tua, kita berusaha semaksimal mungkin mengajar anak-anak kita di jalan kebenaran. Tidak ada orang lain yang memiliki otoritas untuk mendidik anaknya, selain orang tua. Guru tidak memiliki otoritas yang kuat terhadap anak-anak didiknya. Apa yang kita lakukan setiap hari, terutama saat kita melakukan pelayanan, kita harus menjelaskannya kepada anak-anak. Ketika orang tua malas mendidik anaknya, maka anak tersebut memiliki potensi yang besar untuk hilang.

Views: 24

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top