Keluaran 21:15-36
Mengenai anak yang berani memukul orang tuanya, mereka bisa mendapatkan hukuman mati. Pelanggaran ini ternyata berat, karena hukumannya mati. Orang yang mengutuki orang tuanya juga mendapatkan hukuman mati. Orang yang menculik orang lain lalu menjualnya, ia juga diberi hukuman mati. Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya. Orang yang sudah berbuat salah harus mendapatkan hukuman, supaya kondisi bangsa aman. Dengan penghukuman, diharapkan ada efek jera, sehingga orang harus berhitung ulang ketika ingin melakukan kejahatan.
Ketika terjadi pertengkaran dan terjadi pemukulan sampai luka, maka ada biaya kerugian yang harus dibayar. Ia harus menanggung pengobatan orang yang terluka itu. Budak juga mendapatkan perlindungan, pada saat ia mengalami pemukulan sampai mati. Budak dihargai sebagai manusia pada umumnya. Tuannya harus bertanggungjawab dan bisa dituntut pembalasan. Bahkan tuannya bisa dihukum mati.
Dari aturan ini kita mendengarn hukum: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, lecur ganti lecur, luka ganti luka dan bengkak ganti bengkak. Hukum ini diperlukan dalam sebuah bangsa, untuk mengatur segala sesuatu berjalan dengan baik, tertib dan adil. Dalam hal ini, pemerintah memiliki kewenangan yang sangat penting. Hukum ini tidak bisa dilakukan secara pribadi, tetapi harus dalam pengaturan sistem pemerintahan.
Selanjutnya dijelaskan mengenai hukum tentang kematian karena ketidaksengajaan dan kelalaian. Jika terjadi hal yang buruk karena ketidaksengajaan, ia bisa bebas dari hukuman. Jika terjadi hal buruk karena kelalaian, maka orang yang lalai itu harus bertanggungjawab. Kelalaian tentu berbeda dengan kejahatan yang direncanakan atau karena amarah. Tuhan masih memberi kesempatan bagi orang yang lalai, dengan cara menebus kelalaian itu dengan dirinya.
Dijelaskan juga hukum mengenai lembu yang menyerang dan membunuh seseorang, maka pemilik lembu itu harus bertanggungjawab. Jika lembu itu telah dikenal sebagai hewan yang berbahaya dan pemiliknya tidak mengambil tindakan untuk mengamankannya, maka ia akan dikenakan hukuman yang berat. Dalam hal ini Tuhan ingin menekankan pada tanggungjawab manusia atas tindakan hewan peliharaannya. Tuhan mengajarkan bahwa setiap orang harus bertanggungjawab atas tindakan dan kelalaian mereka yang memiliki dampak buruk bagi orang lain.
Jika ada seseorang menggali sumur dan tidak menutupnya, lalu hewan orang lain jatuh ke dalamnya, maka pemilik sumur itu harus mengganti kerugian. Ini menunjukkan pentingnya menjaga keselamatan dan mencegah bahaya bagi orang lain. Tuhan sedang mengajarkan prinsip tanggungjawab sosial dan perlunya menjaga lingkungan supaya aman bagi semua orang.
Secara keseluruhan, hukum ini menekankan pentingnya keadilan, tanggungjawab dan perlindunga bagi yang lemah dalam masyarakat. Hukum-hukum ini tidak hanya berlaku pada zaman itu, tetapi juga memberi pelajaran moral yang berharga dan relevan pada saat ini. Kita juga perlu hidup dengan penuh tanggungjawab dengan tindakan kita serta memperhatikan orang lain. Kita perlu hidup rukun dengan sesama manusia dan saling mengasihi serta memperhatikan keadilan.
Views: 17