Berbeda Tugas dan Fungsi (Jelajah PL 346)

Keluaran 31:7-17

Bagi orang yang tidak mau menggunakan keahlian yang telah Tuhan berikan kepadanya, maka orang ini tidak dipaksa. Orang ini tidak akan bisa menggagalkan rencana Tuhan, karena Tuhan masih memiliki orang lain yang akan dipakai-Nya. Tuhan maha tahu. Dari awal Tuhan tahu siapa yang mau dan tidak mau. Orang yang tidak mau dipakai oleh Tuhan, justru akan mengalami kerugian, bukan Tuhan yang mengalami kerugian. Orang tersebut tidak mau menjadi saluran berkat. Orang yang mau menjadi saluran berkat, tidak akan pernah kekurangan berkat itu.

Kepada setiap orang, Tuhan memberikan keahlian, kemampuan dan posisi yang berbeda-beda. Tuhan tidak memberi perintah kepada Harun untuk membuat semua itu, karena bagi Harun sudah ada tugas khusus. Sebaliknya, Bezaleel dan Aholiab tidak perlu iri kepada Harun, karena nanti Harunlah yang seringkali akan menggunakan Kemah Suci dan perabot yang dibuat oleh mereka. Setiap manusia sudah mendapatkan porsi dan posisi masing-masing.

Di dalam gereja, juga di dalam kehidupan masyarakat juga memiliki prinsip yang sama. Gereja diibaratkan sebagai tubuh yang memiliki bagian-bagian tertentu dengan fungsi yang berbeda. Di dalam 1 Korintus 12:7 dst, telah dijelaskan bahwa Tuhan telah memberikan kepada tiap-tiap anggota dengan kemampuan yang berbeda-beda, supaya bisa menjalankan fungsi yang berbeda-beda untuk menjadi satu tubuh yang sehat. Jika semuanya hanya ingin menjalankan satu fungsi dan tidak ada yang menjalankan fungsi lain, maka akan terjadi kekacauan.

Setelah Tuhan menjelaskan mengenai Kemah Suci, perabotan dan orang-orang yang akan mengerjakan semua itu, selanjutnya Tuhan menjelaskan mengenai waktu. Waktu ini berkaitan dengan kehadiran dan saat orang-orang Israel nanti akan melaksanakan ibadah simbolik. Waktu yang ditentukan oleh Tuhan adalah pada hari Sabat. Tentu hal ini akan berbeda ketika Tuhan Yesus datang ke dunia dan menyatakan peralihan dari ibadah simbolik kepada ibadah hakikat (Yohanes 4:23).

Pada waktu itu, Tuhan membuat perjanjian dengan orang Israel, bukan dengan semua orang yang ada di dunia ini. Kepada orang Israel, Tuhan membuat perjanjian tentang hari Sabat, supaya dilakukan turun-temurun di antara orang Israel. Tuhan tidak pernah memberi perintah kepada gereja dan jemaat-Nya untuk memperingati Sabat. Bahkan sebaliknya, Tuhan Yesus berkali-kali menyatakan bahwa untuk jemaat-Nya, Sabat tidak berlaku lagi.

Misalnya di dalam Yohanes 5:18 dikatakan, “Sebab itu orang-orang Yahudi berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.” Yesus telah meniadakan hari Sabat. Di dalam Markus 2:27-28 dikatakan, “Lalu kata Yesus kepada mereka: Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat.”

Views: 28

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top