Yusuf Menguji Saudara-saudaranya (Jelajah PL 184)

Kejadian 42:19-28

Pernyataan Yusuf mengenai takut akan Tuhan, seharusnya membuat saudara-saudaranya malu. Selanjutnya Yusuf memberi solusi dengan cara membebaskan mereka dan memilih satu orang saja yang ditinggalkan di Mesir. Pada saat itulah, mereka berkata satu dengan yang lain dalam bahasa Ibrani, “Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu: bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya kesesakan ini menimpa kita.”

Mereka merasa berdosa karena telah menjual Yusuf. Perkataan ini sebenarnya yang ditunggu oleh Yusuf. Dalam perbincangan itu Ruben juga berkata, “Bukankah dahulu kukatakan kepadamu: Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu! Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari pada kita.” Dengan perkataan Ruben itu, maka Yusuf tahu bahwa sebenarnya Ruben tidak setuju untuk menjual Yusuf. Ruben telah berusaha untuk melepaskan Yusuf. Tetapi pada akhirnya Ruben pun tidak mau menceritakan hal yang sebenarnya kepada ayahnya dan berniat menebus Yusuf.

Sebenarnya Ruben paling bertanggungjawab karena ia anak sulung. Tetapi setelah mendengar pengakuan Ruben, Yusuf lebih memilih Simeon untuk ditahan di Mesir, bukan Ruben. Sepertinya Yusuf bisa mengambil kesimpulan bahwa Simeon adalah orang yang paling bertanggungjawab terhadap penjualan Yusuf. Simeon memang memiliki sifat yang kejam dan keras. Simeon yang berusaha untuk membunuh Yusuf, tetapi telah digagalkan oleh Yehuda.

Sampai tahap ini sebenarnya Yusuf sudah ingin berbuat baik kepada saudara-saudaranya. Tetapi ia memilih untuk tetap mau menguji mereka. Karena Yusuf baik hati dan tulus, maka ketika ia mendengar cerita dari saudara-saudaranya, ia segera mengundurkan diri, keluar dan menangis. Yusuf terharu mendengar pengakuan dosa mereka. Yusuf membasuh mukanya dan kembali kepada saudara-saudaranya. Ia harus menguji segala sesuatu sampai tuntas. Apalagi ia sangat ingin bertemu dengan adik kandungnya, Benyamin.

Setelah itu Yusuf memerintahkan kepada pegawainya supaya tempat gandum saudara-saudaranya itu diisi dengan gandum yang cukup banyak. Uang mereka juga dikembalikan ke dalam karung masing-masing. Yusuf melakukan ini supaya saudara-saudaranya mendapatkan keuntungan. Yusuf juga memberikan mereka bekal, supaya bisa untuk makanan di perjalanan. Jika pada saat itu Yakub berada di Hebron, maka diperlukan kira-kira tiga minggu perjalanan. Dengan bekal itu diharapkan gandum yang dibawa itu tidak berkurang di perjalanan.

Sepertinya bekal yang diberikan oleh Yusuf habis pada saat perjalanan. Karena itu ada salah satu mereka yang membuka karung gandum, untuk memberi makan keledai mereka. Setelah membuka karung itu, didapati bahwa uang mereka ada di sana. Mereka kaget dan tentu ketakutan, karena bisa saja mereka dituduh sebagai pencuri. Mereka merasa bahwa ini dilakukan atas izin Tuhan, karena mereka telah berbuat jahat kepada Yusuf.

Views: 39

Jika saudara diberkati, silahkan bagikan:

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top