Kejadian 15:7-21
Tuhan berjanji kepada Abram akan memberikan tanah Kanaan kepadanya. Tuhan mengikat perjanjian dengan Abram dengan simbol menyembelih atau memotong binatang. Ini adalah bentuk atau cara perjanjian yang paling tinggi dan paling kuat. Jika perjanjian ini dilanggar, yang melanggar janji itu akan mendapatkan hukuman yang berat. Ada binatang yang mati demi perjanjian tersebut. Dalam melakukan perjanjian itu, binatang tersebut dipotong menjadi dua. Potongan itu diletakkan di sebelah kiri dan kanan. Pihak yang berjanji akan berjalan berhadap-hadapan, di tengah-tengah potongan binatang tersebut.
Perjanjian ini disebut dengan perjanjian darah. Semakin banyak binatang yang disembelih, maka perjanjian itu dihitung sebagai perjanjian yang kuat dan penting. Setelah ribuan tahun, perjanjian seperti ini masih digunakan. Di dalam Yeremia 34, dikisahkan bahwa ada orang Israel telah berjanji untuk melepaskan budak-budak mereka. Tetapi dalam kenyataannya, mereka mengingkari janji tersebut. Tuhan sangat marah.
Di Yeremia 34:18 dikatakan, “Dan Aku (Tuhan) akan menyerahkan orang-orang, yang melanggar perjanjian-Ku dan yang tidak menepati isi perjanjian yang mereka ikat di hadapan-Ku, dengan memotong anak lembu jantan menjadi dua untuk berjalan di antara belahan-belahannya;” Kisah ini menandakan bahwa perjanjian itu sangat kuat dan melibatkan Tuhan secara langsung.
Tuhan telah menubuatkan hal-hal yang akan terjadi di masa mendatang. Keturunan Abram, yang sudah menjadi bangsa Israel, akan diperbudak di Mesir selama empat ratus tahun. Keturunan yang keempat akan kembali ke tanah Kanaan. Bangsa Israel cukup lama menjadi budak di Mesir. Tuhan sedang mempersiapkan bangsa Israel di tanah perbudakan itu, untuk menghukum orang Amori yang tinggal di Kanaan.
Pada waktu itu, perilaku orang Amori sangat bejat. Tuhan sampai menunggu kedurjanaan orang Amori itu genap. Orang Amori tidak segan-segan mempersembahkan anak kandung mereka kepada dewa api yang mereka percayai. Kehidupan moral orang Amori juga sangat buruk. Tuhan menggunakan bangsa Israel untuk menghukum mereka dengan cara menghancurkan dan memusnahkan orang-orang Amori. Sama halnya ketika bangsa Israel salah, Tuhan juga menggunakan bangsa-bangsa lain untuk menghukum mereka.
Di zaman Hakim-hakim, bangsa Israel seringkali mengalami kesesakan yang sangat dahsyat, karena mereka meninggalkan Tuhan. Tuhan juga pernah menggunakan bangsa Asyur dan Babel untuk menghukum bangsa Israel. Israel bukan hanya dikalahkan, tetapi juga masuk dalam zaman pembuangan.
Abram menunggu perjanjian itu sampai tertidur nyenyak. Ketika Abram tidur nyenyak, Tuhan hadir dalam bentuk perapian yang berasap beserta suluh yang berapi, lewat di antara potongan-potongan daging itu. Abram tidak melintas di antara potongan-potongan daging itu. Perjanjian ini adalah inisiatif Tuhan. Abram tidak perlu melakukan apa-apa untuk mendapatkan janji itu. Ini adalah kasih karunia Tuhan kepada Abram, karena iman Abram kepada Tuhan.
Views: 27