Wahyu 12:1
Di pasal ini dituliskan mengenai sejarah sampai muncul ada permusuhan antara naga dengan perempuan yang melahirkan seorang bayi. Naga itu sepertinya memiliki dendam yang sudah lama tersimpan dan terus menguasai hidupnya. Bahkan di ayat 7 dikatakan terjadi peperangan di Surga. Naga dan perempuan yang dikisahkan dipasal ini adalah figuratif (gambaran atau simbol). Demikian juga dengan istilah bintang dan bulan, semua adalah gambaran.
Di awal pasal ini, Yohanes telah menyebutkan bahwa yang dilihat ini adalah suatu tanda besar di langit. Artinya semua yang dilihat dipasal ini adalah tanda yang menggambarkan sesuatu terjadi. Bisa juga diartikan sebagai satu peringatan. Semua itu diawali dari peperangan yang terjadi di Surga, perang antara Mikhael dan tentaranya melawan naga dan para pengikutnya. Di ayat 9, naga ini disebut sebagai gambaran Iblis atau Setan (Lucifer).
Di dalam Daniel 10:13-14 dikatakan, “Pemimpin kerajaan orang Persia berdiri dua puluh satu hari lamanya menentang aku; tetapi kemudian Mikhael, salah seorang dari pemimpin-pemimpin terkemuka, datang menolong aku, dan aku meninggalkan dia di sana berhadapan dengan raja-raja orang Persia. Lalu aku datang untuk membuat engkau mengerti apa yang akan terjadi pada bangsamu pada hari-hari yang terakhir; sebab penglihatan ini juga mengenai hari-hari itu.”
Daniel juga sudah diberi penglihatan tentang hari terakhir. Salah satu malaikat, kemungkinan adalah Gabriel, dihadang oleh pemimpin Kerajaan Persia. Untung Mikhael datang membantunya. Di dalam Yudas ayat 9 dikatakan, Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: “Kiranya Tuhan menghardik engkau!”
Peristiwa-peristiwa ini memberi gambaran kepada kita bahwa Iblis cukup hebat, sampai Mikhael tidak menggunakan kata-kata hujat. Hal itu juga menunjukkan karakter Mikhael yang baik, yang tidak mau menggunakan kata-kata hujat. Iblis sangat garang, sehingga tidak segan-segan melawan Mikhael. Naga dan para pengikutnya tidak mendapat tempat lagi di Surga. Tetap saja naga itu tidak bisa mengalahkan Mikhael.
Seperti yang telah dijelaskan di pasal sebelumnya, bahwa gambaran Mikhael ini memiliki kaki yang menyala-nyala. Dia yang berdiri di antara darat dan laut. Mikhael menjadi malaikat yang hebat dan perkasa, yang juga disebut sebagai penghulu (pemimpin) malaikat. Naga atau si ular tua itu dilemparkan ke bawah, ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya (pengikutnya).
Tuhan tidak menciptakan Iblis atau Setan. Tuhan menciptakan dua makhluk yang berakal budi, memiliki hati nurani dan kehendak bebas, yaitu malaikat dan manusia. Tuhan mengharapkan kedua makhluk ini memilik akal budi yang baik dan hati nurani yang murni. Dengan kehendak bebas mereka, Tuhan ingin supaya mereka menyembah Tuhan berdasarkan hati nurani mereka. Tuhan menginginkan mereka menyembah Tuhan bukan dengan paksaan, tetapi atas keputusan mereka. Hanya saja, ada malaikat dan manusia yang memilih untuk memberontak kepada Tuhan. Akhirnya ada malaikat dan manusia yang jahat.
Views: 26