1 Yohanes 2:3-6
Orang yang berbuat dosa dengan kesadaran diri sendiri, ia mendapatkan kesempatan untuk diselamatkan dengan cara mengakui dosanya dan bertobat kepada Yesus Kristus. Ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada semua umat manusia di muka bumi ini. Pada saat manusia bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus, terjadi transaksi rohani: Yesus menggantikan orang tersebut untuk dihukumkan di kayu salib dan orang tersebut menggantikan Yesus untuk hidup seperti Yesus hidup. Hidup seperti Yesus hidup artinya hidup selaras dengan firman Tuhan, setiap saat dan setiap waktu.
Jika kita jatuh ke dalam dosa setelah kita bertobat dan percaya kepada Yesus, maka kita sedang bersalah kepada Yesus Kristus. Di hadapan Bapa, ketika kita jatuh ke dalam dosa dan masih ada di dalam Yesus Kristus, kita tetap kudus. Yang dilihat oleh Bapa bukan kita, tetapi Yesus Kristus. Bukan berarti kita seenaknya berbuat dosa di dalam Yesus. Tentu hal tersebut sudah tidak selaras dengan firman Tuhan. Meskipun kita memiliki potensi untuk jatuh ke dalam dosa, bukan berarti kita bebas untuk melakukan semua dosa di dalam Yesus. Perlu bagi kita untuk membangun karakter kudus dengan moralitas yang baik, supaya tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Jika kita jatuh ke dalam dosa, kita harus tetap sadar dan minta ampun kepada Yesus Kristus, serta berusaha untuk tidak mengulang kembali kesalahan atau dosa tersebut.
Jika seseorang sudah percaya kepada Yesus Kristus, akan ada bukti atau tanda. Tanda bahwa kita percaya dan mengenal Yesus adalah menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata bahwa ia mengenal Yesus Kristus tetapi tidak menuruti perintah-Nya, maka orang tersebut adalah seorang pendusta. Di dalam orang tersebut dipastikan tidak ada kebenaran. Orang tersebut tidak sungguh-sungguh bertobat dan tidak menyesali dosanya.
Orang-orang yang mau menuruti firman Tuhan, maka orang tersebut telah mengalami kasih Tuhan yang sempurna. Itu tanda bahwa orang tersebut ada di dalam Yesus Kristus. Kita yang sudah percaya kepada Yesus patut berusaha untuk mengikuti contoh kehidupan yang sudah dilakukan oleh Yesus Kristus. Kita harus menyadari bahwa hidup kita bukan milik kita lagi, tetapi Yesus Kristus yang memiliki hidup kita, yang ada di dalam hidup kita, karena orang tersebut sesungguhnya telah mati disalib.
Inilah kebenaran yang seharusnya kita sadari dengan sungguh-sungguh, yaitu Yesus Kristus sudah menggantikan kita mati di atas kayu salib. Dengan demikian seharusnya kita melihat bahwa sesungguhnya kita sudah disalibkan atas semua dosa dan pelanggaran yang telah kita lakukan. Jika sekarang kita hidup, maka kita harus sadar bahwa hidup ini adalah pemberian Yesus Kristus. Hidup milik kita sudah disalibkan. Kita tidak memiliki hak atas hidup kita, karena sudah melakukan transaksi rohani dengan Yesus Kristus. Transaksi rohani ini tidak merugikan kita, justru membuat kita mendapatkan kepastian kehidupan kekal.
Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada di dalam Yesus Kristus, maka ia wajib untuk hidup sama seperti Kristus hidup. Itu juga yang pernah disampaikan oleh rasul Paulus di dalam Galatia 2:19-20, “Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.
Views: 98